Pakar Hukum: Megawati Tak Ingin Ada Tokoh Kuat di Sekitar Jokowi

28 Juni 2021 03:50

GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) diam-diam menyetujui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang.

Menurut Refly Harun, bargaining position Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko makin kuat jika berhasil menguasai Demokrat.

Bahkan Refly Harun mengatakan, bahwa Moeldoko memiliki kesempatan menjadi capres atau cawapres. Kendati demikian, menurutnya Jokowi juga masih mempertimbangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

BACA JUGA:  Jangan Sepelekan, Khasiat Minum You C 1000 Sungguh Mencengangkan

"Kalau boleh pilih, Jokowi tentunya lebih condong ke Moeldoko. Akan tetapi Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan PDIP jadi pertimbangan," jelas Refly Harun kepada GenPI.co, Minggu (27/6).

Bukan tanpa alasan, menurutnya salah satu faktor penentu pengesahan KLB Partai Demokrat Deli Serdang yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

BACA JUGA:  Cespleng! Ternyata Ini Vitamin untuk Penderita Covid-19 OTG

"Yasonna pasti akan lebih condong ke Mega dan PDIP ketimbang Jokowi. Mega tidak suka SBY, itu sudah pasti. Tapi belum tentu dia mendukung Moeldoko," ungkapnya.

"Megawati tidak ingin ada banyak tokoh kuat di sekitar Jokowi," sambungnya.

Oleh sebab itu, Refly Harun menyampaikan bahwa upaya merebut Partai Demokrat belum selesai.

"Masih ada ancaman bagi pihak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," jelas Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co