GenPI.co - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nonaktif Novel Baswadan kembali mendapat teror. Hal itu disampikan koleganya, Febri Diansyah dalam akun Twitter pribadinya.
Menurut Febri, Novel Baswedan dan beberapa pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) tiba-tiba masuk ke dalam sebuah grup Telegram.
Tidak hanya dia dan beberapa pegawai KPK yang tidak lolos TWK, pihak-pihak yang mengadvokasi mereka pun turut dimasukkan ke dalam grup tersebut.
Nama grup Telegram tersebut pun tidak ada kaitannya dengan KPK atau pun permasalahan korupsi, melainkan grup investasi salah satu mata uang kripto, Bitcoin.
“WARNING: Saya, Novel @nazaqistsha, beberapa teman #75PegawaiKPK, dan yang advokasi, pagi ini tiba-tiba dimasukan ke group Telegram ‘Bitcoin Trader Investasi’,” kicau Febri Diansyah, Minggu (20/6).
Febri menceritakan dirinya bersama pihak-pihak yang disebutkan secara tiba-tiba masuk ke dalam grup tersebut tanpa ada persetujuan terlebih dahulu.
“Tanpa persetujuan dan pemberitahuan. Saya segera report dan leave,” kicaunya.
Padahal, lanjut Febri, aplikasi percapakan itu sudah diatur siapa saja yang dapay menambahkan dirinya ke dalam grup.
“Padahal setting siapa yang add groups dan channels telah dibatasi,” pungkas Febri.
Febri Diansyah berharap semoga masalah tersebut dapat segera ditanggulangi, dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap penyalahgunaan ke depannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News