GenPI.co - Polemik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya membuat sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) turun jalan melakukan aksi unjuk rasa di seputaran Gedung Merah Putih KPK.
Hal tersebut terkait 75 pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Apalagi, ternyata 51 orang dari 75 pegawai KPK akan diberhentikan dengan alasan tidak bisa dibina lagi. Sedangkan 24 pegawai KPK lainnya harus mengikuti tes ulang.
Koordinator Media BEM SI, Muhammad Rais yang ditemui wartawan di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan mengungkapkan aksinya tersebut karena dorongan hati nurani.
"Kami sebagai mahasiswa akhirnya sadar, pelemahan di KPK tidak hanya terjadi sekali ini saja, tetapi sudah seperti direncanakan," jelas Muhammad Rais, Rabu (16/6).
"Akhirnya 75 orang yang dipecat kembali, kami lihat dan kami sering konsolidasi bersama korban yang tergabung dalam 75 orang itu," sambungnya.
Muhammad Rais pun menyatakan, pihaknya meminta Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari pucuk pimpinan KPK.
"Bahkan kami juga buat diskusi publik terkait kenapa, hingga akhirnya mereka dinonaktifkan, hingga akhirnya viral di mana-mana," jelas Muhammad Rais.
"Ada tiga aksi yang kami suarakan di antaranya Pak Firli untuk mundur melalui WA, kedua mengganti foto profil di media sosial kami dengan foto ‘berani jujur pecat’, dan aksi hari ini yakni aksi selamatkan KPK," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News