Peneliti LSI: PDIP Bisa Tumbang di Pilpres 2024...

18 Juni 2021 06:35

GenPI.co - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri diprediksi tak akan mengajukan diri sebagai capres/cawapres pada Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan peneliti lembaga survei LSI Denny JA, Adjie Alfaraby.

Adjie Alfaraby menduga Megawati akan bertindak sebagai queen maker atau pencetak pemimpin dalam Pilpres 2024.

BACA JUGA:  Skenario Prabowo Mulai Jalan, Jokowi Bisa Keluar Koalisi Istana

Pasalnya, menurut Adjie Alfaraby, Megawati akan menyadari kondisinya saat ini tak lagi memungkinkan menjadi capres/cawapres walau partainya berstatus pemenang pemilu. Apalagi, usia Megawati telah menginjak 74 tahun.

"Bu Mega saat ini cenderung menjadi tokoh/ibu bangsa. Kecil kemungkinan intensi Mega untuk maju sebagai capres/cawapres lagi. Bukan eranya lagi Bu Mega maju," jelas Adjie dalam rilis survei LSI Denny JA secara daring yang diikuti GenPI.co, Kamis (17/6).

BACA JUGA:  Suara Lantang Kapolri Listyo di Depan Anggota DPR Mengejutkan

Apalagi, posisi PDIP di parlemen saat ini mencapai 128 kursi. Artinya, PDIP dapat mencalonkan sendiri capres-nya karena memenuhi presidential threshold.

Menurut Adjie, kondisi tersebut mewajibkan Megawati berpikir matang soal pertarungan dalam Pilpres 2024.

Sebab, ia menilai PDIP tengah dilanda kebimbangan untuk mencalonkan salah satu di antara Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.

Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, Ganjar Pranowo duduk di peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 15,5 persen atau hanya di bawah Prabowo Subianto (23,5 persen). Adapun elektabilitas Puan baru sebesar 2 persen.

"Konflik mengemuka di PDIP karena bingung calonkan Ganjar atau Puan. Bu Mega punya komplikasi untuk memilih salah satu dari keduanya," jelas Adjie.

Namun, PDIP harus waspada, sebab berisiko besar kalah pada Pemilihan Presiden 2024, apabila queen maker Megawati Soekarnoputri mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden.

Risiko tersebut juga bakal berpengaruh pada hilangnya kekuasaan PDIP mengontrol pemerintahan.

Adjie Alfaraby mengungkapkan kemungkinan tersebut bisa saja terjadi karena elektabilitas Puan Maharani yang masih kecil.

Kendati demikian, angka itu bisa saja berubah karena popularitas Puan Maharani yang mencapai 61 persen.

"Artinya Mbak Puan masih punya potensi untuk menaikkan elektabilitasnya karena popularitasnya masih di angka 61 persen," kata Adjie

"Risikonya adalah ada potensi capres PDIP akan dikalahkan oleh capres yang lain. Artinya, PDIP akan kehilangan peluang mengontrol pemerintahan 2024-2029," sambungnya.

Prediksi itu bisa saja salah, kalau terjadi perubahan-perubahan signifikan dalam pentas politik nasional. Misalnya, elektabilitas Puan Maharani melonjak naik menjelang Pilpres 2024.

"Artinya mbak Puan punya peluang untuk menjadi capres yang kuat yang diusung oleh PDIP," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co