Ngotot Hukum Habib Rizieq, Pakar: Pemerintah Arab Saudi Tak Suka

17 Juni 2021 18:20

GenPI.co - Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi menilai bahwa pembatalan haji sangat berkaitan dengan kriminalisasi mantan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).

Menurut dia, pemerintah Arab Saudi tidak suka dengan kriminalisasi yang dilakukan terhadap HRS.

“Mau seperti apa pun, Habib Rizieq itu masih keturunan dari Rasulullah SAW,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (16/6/2021).

BACA JUGA:  Pengakuan Habib Rizieq Sungguh Mengejutkan, Seret Kapolri Listyo

Rochendi mengatakan bahwa masyarakat Arab Saudi sangat menghormati dan mengagungkan keturunan nabi, termasuk HRS.

Hal itu dibuktikan dengan HRS yang kehidupannya ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi selama menetap di Mekkah.

BACA JUGA:  Loyalis AHY beber Soal Habib Rizieq, Ucapannya Bikin Berdebar

“Kalau dia minta pesawat jet, mungkin akan dikasih karena kebutuhan berdakwah. Namun, Habib Rizieq tidak pernah minta apa-apa,” katanya.

Pengajar di Universitas Sutomo Serang itu memaparkan bahwa pembatalan haji adalah upaya pemerintah Arab Saudi untuk menekan pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:  Gelarnya Disebut Isapan Jempol, Habib Rizieq Beri Balasan Menohok

Namun, pemerintah Arab Saudi tak membela HRS secara langsung. Penolakan jemaah haji Indonesia dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya penolakan jenis vaksin.

“Pemerintah Arab Saudi melarang jamaah Indonesia datang karena vaksinasinya dilakukan dengan vaksin yang tak masuk rekomendasi WHO,” paparnya.

Selain itu, Rochendi menuturkan bahwa pemerintah Arab Saudi juga kesal dengan tokoh ulama hingga menteri agama yang tak terlihat menghormati negara tersebut.

“Pemerintah Indonesia seakan tidak menjaga hubungan bilateral antara Indonesia dengan Arab Saudi. Presiden juga tidak menegur menteri agama yang kerap melontarkan pernyataan tidak baik tentang Arab Saudi,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co