Sinyal Jokowi Ingin Lepas Dari Megawati, Akademisi: Kesombongan..

14 Juni 2021 12:55

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menganalisis ada etika politik yang dilanggar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengukuhan gelar profesor kehormatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dari Universitas Pertahanan.

Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam perbincangan dengan Hersubeno Arief dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi menghina Megawati, lantaran tak hadir langsung dalam pengukuhan gelar profesor itu.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Mangga Khasiatnya Wow Banget, 7 Penyakit Ambrol

Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu, seharusnya Jokowi wajib datang ke acara bersejarah bagi Megawati.

Tapi ternyata tidak, Jokowi malah memilih pantau vaksinasi di Semarang, di wilayah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

BACA JUGA:  Pernyataan Bima Arya Bongkar Habib Rizieq, Isinya Mengejutkan

Oleh sebab itu, Rocky Gerung menilai ada sinyal sikap Jokowi mau lepas dari tekanan politik Megawati.

"Presiden tak sopan, walau politik Indonesia diwarnai ketegangan Mega dan Jokowi. Kalau soal vaksinasi bisa kapan saja, lebih mementingkan demografi Ganjar Pranowo dibanding Mega, tak terlihat ada penghormatan Presiden Jokowi yang buat dia jadi presiden," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Senin (14/6).

Dengan sikap tersebut, Rocky Gerung menganalisis ada sinyal Jokowi ingin lepas dari Megawati.

"Itu kesombongan atau sinyal ingin lepas dari Mega, saya anggap tidak hadir itu sikap tak dewasa apalagi bikin kontras, pergi ke Ganjar. sekarang saya rasa Presiden Jokowi, saya menganalisis bahwa Jokowi menghina Megawati," ungkapnya.

Padahal, menurut Rocky Gerung, Jokowi dan Megawati sudah punya relasi sekutu politik yang bertahun-tahun.

Maka dari itu, ketika Jokowi tak hadiri langsung acara penting Megawati ini dianggap Rocky Gerung sebagai sinyal penghinaan ke Megawati dan akhirnya bisa bermuara pada pecah kongsi.

"Kalau saya ditanya datanya mana? lho analisis itu cukup dengan sinyal-sinyal saja, jadi ini semacam penghinaan dan pengingkaran relasi bertahun-tahun. Saya anggap Jokowi kekanak-kanakan, di depan mata undangan hadiri pemberian gelar akademis kok. Artinya Jokowi ini ya seperti buzzer," jelasnya.

Bayangan Rocky Gerung, mestinya PDIP bikin konferensi pers kenapa Jokowi tak hadir dalam acara Megawati itu. Terangkan saja Jokowi tak paham etika politik.

"Jadi ada musuh cari sensasi di Semarang. Mestinya Jokowi datang ke acara itu, supaya dianggap Mega, itu sinyal politik," ujar Rocky Gerung.

Sebelumnya, Jumat (11/6), Megawati mendapatkan gelar profesor kehormatan bidang pertahanan dari Universitas Pertahanan.

Dalam acara itu hadir sejumlah menteri di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir secara daring. Sementara itu, Presiden Jokowi cuma memberikan sambutan secara daring saja.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co