GenPI.co - Presiden Jokowi habis disemprot Partai Demokrat. Isinya pedas banget. Lantas apa hal yang membuat Demokrat begitu geram?
Hal yang membuat geram Demokrat adalah rencana pemerintah terkait beban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembako.
Hal itu sejalan dengan komentar Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri.
Abdullah meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana pengenaan PPN terhadap Sembako.
Pasalnya, Mansuri menyatakan, selama pandemi covid-19 berlangsung, pedagang mengalami penurunan omzet di atas 50 persen. Menurutnya, pengenaan PPN dipastikan akan memukul daya beli masyarakat dan berimbas pada pedagang kecil.
"Kami minta untuk sembako tidak dikenakan PPN," ujar Mansuri saat dikonfirmasi, Kamis (10/6).
Demokrat juga melihat hal yang sama. Kebijakan tersebut dinilai bakal menyengsarakan rakyat. Politikus Partai Demokrat (PD), Andi Arief, langsung mengkritisi ini.
Aktivis 1998 itu teringat dengan potongan klip selebritas Mandra dari kebijakan PPN terhadap sembako.
Dalam klip tersebut, Mandra terdengar menyebut kalimat sombong amat.
"Negara susah, rakyat terjepit pemerintah memilih aliran Mandra atau sombong banget," tulis Andi di Twitter akun @Andiarief__, Jumat (11/6).
Menurut alumnus Universitas Gadjah Mada itu, partai pendukung atau oposisi tidak bisa menyokong rencana PPN sembako, meski pemerintah berdalih pandemi membuat perekonomian ambruk.
"Tidak relevan lagi kalau dihadapkan dengan pandemi dan kebangkrutan ekonomi yang ditandai menguras uang rakyat," tutur Andi.
Pria kelahiran Lampung itu berharap, persoalan pelik dari pandemi dibicarakan bersama tanpa harus menerapkan kebijakan PPN terhadap sembako.
"Kalau Pak Jokowi (Joko Widodo, red) enggak berinisiatif, lakukan tanpa presiden," tulis Andi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News