GenPI.co - Dunia politik geger. Video testimoni bos PDIP Jateng bocor ke publik. Ada kalimat siapa pun capres di 2024, cawapresnya harus Puan Maharani.
Orang-orang PDIP jadi terkesan sangat ngebet mendorong Puan Maharani maju di 2024.
Semua bisa disimak di rekaman suara Bambang Pacul itu menyebar di media sosial sejak akhir pekan lalu.
Tak jelas siapa yang pertama kali mengunggahnya. Di lini masa Twitter, rekaman itu antara lain diunggah akun @DiniHrdianti.
Rekaman berdurasi tiga menitan itu disebut saat acara konsolidasi kader banteng di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, di Semarang, dua pekan lalu.
Saat itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak diundang ke acara itu.
"Rumusnya, Puan Maharani Teh Botol Sosro. Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro. Ya to? Siapa pun calon presidennya, wakilnya PM (Puan Maharani, Red)," kata Bambang, dalam rekaman tersebut.
Di pilpres nanti, PDIP sudah punya tiket emas. PDIP bisa mengajukan pasangan sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
Tiket tersebut disebut tidak boleh dikasih ke orang lain. Andai pun harus mengusung capres lain, maka cawapresnya harus Puan.
Di mata Bambang, tak ada lagi nama yang berpeluang maju di pilpres.
Ganjar Pranowo yang punya elektabilitas tinggi sekali pun juga dianggap tak punya peluang.
Bambang lalu mengulas Pilpres 2014 dan 2019. Di dua Pilpres itu, PDIP mengusung Jokowi.
Kata dia, hal itu terjadi karena saat itu Puan belum menjadi apa-apa.
Untuk saat ini, Puan sudah punya pengalaman mumpuni. Sudah menjajaki semua lorong kekuasaan.
Di kabinet pernah. Di DPR juga pernah. Selain itu, Puan juga juga sudah mengenal semua elite parpol, sehingga akan mudah dalam berembuk.
Bambang begitu yakin dengan analisis. Ia bahkan berani bertaruh bahwa Puan yang akan mendapat rekomendasi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2024.
Bambang Pacul bahkan mengakui di rekaman itu suaranya. Dia kecewa omongannya yang off the record itu, bisa tersebar. Dia mengaku tetap bisa menerimanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga membenarkan, suara dalam rekaman itu adalah Bambang Pacul. Dia bilang, omongan itu sebenarnya off the record, namun kemudian bocor ke publik.
Eks Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menilai omongan Bambang Pacul sebagai manuver biasa. Bagi orang politik, wajar saja berpolemik.
Atas omongan itu, Bambang Pacul dipanggil Mega. Tjahjo membenarkan hal itu. Apa pertemuannya?
"Itu rahasia partai. Saya nggak bisa kasih tahu," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News