GenPI.co - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto belum lama ini membahas rencana anggaran modernisasi alutsista yang diduga mencapai Rp 1.276 triliun.
Prabowo pun dengan tegas menepis dugaan tersebut. Namun, bocoran anggaran tersebut pun menjadi polemik di masyarakat terkait angka yang fantastis.
Peneliti Ahli Utama P2P LIPI Bidang Politik Kebijakan Publik Syafuan Rozi menilai jumlah spektakuler tersebut menimbulkan pertanyaan liar dari publik.
"Meskipun rahasia negara, masyarakat juga berhak bertanya tentang ancaman apa yang ada di negaranya," beber Syafuan kepada GenPI.co, Jumat (4/6).
Menurut dia, modernisasi alutsista memang penting, mengingat peralatan yang sudah harus ada yang diganti.
Namun, dia berkelakar untuk lebih mementingkan alat yang digunakan militer dalam hal non-perang.
Artinya, kata dia, Menhan seharusnya dapat mementingkan pengadaan alat bagi militer di luar perang.
"Saya melihat untuk sekarang belum waktunya pengadaan alat perang. Akan lebih baik jika anggaran itu digunakan untuk bantuan sosial dan penanggulangan bencana," jelasnya.
Dengan demikian, Syafuan mendesak Menhan Prabowo agar kembali meninjau kepentingan alat apa yang harus dibeli.
Sebab, kata dia, masyarakat juga berhak mengetahui jenis ancaman yang terjadi bila harus menganggarkan dana yang diduga bernilai fantastis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News