GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS blak-blakan memberikan analisis tentang pegawai KPK yang baru saja dilantik sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Menurut Fernando EMaS, semua pihak termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus menghargai keputusan pimpinan KPK.
"Kalau itu dilakukan secara murni dan jujur, tentu presiden harus menghargai keputusan mereka," tegas Fernando melalui pesan teks kepada GenPI.co, Selasa (1/5).
Fernando menjelaskan, setiap instansi yang melakukan seleksi pegawai negara pasti ada tahapannya.
Salah satu tahapan tersebut ialah tes wawasan kebangsaan (TWK) yang harus lolos agar dapat beralih menjadi ASN.
Selain itu, dia beranggapan bahwa pegawai KPK yang berlatar polisi tetap bisa terpapar paham radikalisme.
"Walaupun kita tidak ragu mereka ini kan berlatar belakang polisi, bisa saja terjadi pergeseran pemikiran setelah sekian lama bertugas," jelasnya.
Fernando mengatakan bila pegawai yang tak lolos TWK perlu diselidiki lebih lanjut akibat adanya dugaan radikalisme dan taliban.
Sebab, dia beralasan bahwa meski sudah bertugas lama di KPK, itu bukan jaminan.
"Setelah sekian lama bertugas, bisa saja terpapar pemikiran lain sehingga agak mengarah kepada potensi sebagai radikalisme," pungkas Fernando.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News