GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono blak-blakan. Sebanyak 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK disebut ingin menghancurkan kredibilitas lembaga antirasuah.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan pegawai Komisi Pemberantas Korupsi yang tidak lolos Tes Wawasan Dasar menggunakan strategi.
“Pegawai KPK yang tidak lulus TWK seperti pakai strategi TIJITIBEH (Mati Sini Mati Kabeh),” ucapnya kepada GenPI.co, Senin (31/5).
Sebanyak 75 anggota KPK itu malah dituding membongkar bongkar kasus di KPK yang tidak ada bukti tindak pidana korupsinya.
“Ini sama saja ke-75 Pegawai KPK ingin menghancurkan kredibilitas KPK,” ucap Arief.
Arief Poyuono juga memaparkan sejumlah kasus korupsi tersebut.
Di antaranya seperti tiga Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidik KPK yang pernah menangani kasus dugaan rekening gendut.
Mereka turut dinonaktifkan pimpinan KPK lantaran tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kasus rekening gendut sempat menyeret nama Budi Gunawan. Belakangan kasus tersebut dihentikan setelah praperadilan diajukan karena tidak memenuhi unsur pidana,” katanya.
Pegawai KPK yang tidak lulus TWK disebut membuka kasus yang sudah punya kekuatan hukum tetap.
Padahal penetapan tersangka oleh KPK terhadap Budi Gunawan tidak sah dan dikuatkan kembali oleh keputusan Mahkamah Agung.
“Artinya ini pegawai KPK yang tidak lulus TWK ini sangat subjektif dan tendensius ingin merusak kredibilitas dan membunuh karakter kepala BIN,” kata Arief. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News