GenPI.co - Ada tudingan nge-prank yang dialamatkan ke Presiden Jokowi. Dan semuanya dipicu pidato Presiden terkait pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
Pengamat Politik Ubedilah Badrun langsung membedah ini. Menurutnya, 51 pegawai KPK berintegritas.
Tapi mereka malah tak lulus dan terancam dipecat. Impilkasinya dianggap akan berdampak pada penyidikan kasus korupsi.
Selain itu, Ubedilah yang tergabung dalam Nurani 98 juga menilai cara prank presiden terkesan sangat jauh dari pengetahuan soal kebangsaan yang benar.
"Nurani '98 memandang pidato presiden hanyalah prank belaka yang hanya meredam kritik publik," ujar Ubedilah kepada GenPI.co, Jumat (28/5).
Anak buah Jokowi yang terkait isu ini juga dianggap sama. Ada ketidakpatuhan atas perintah presidem yang diperlihatkan barisan anak buah Jokowi.
"Mereka memerlihatkan adanya masalah wawasan kebangsaan di dalamnya," lanjutnya.
Atas dasar ini, Ubedilah menilai Menpan RB dan BKN layak untuk ditegur bahkan diberi sanksi.
Tidak hanya itu, menurutnya, pembantu presiden yang mengabaikan perintah presiden tentu layak dipertanyakan wawasan kebangsaannya.
“Jika presiden tetap diam, berarti membenarkan kesimpulan bahwa Presiden lakukan prank! Pada titik ini kami bosan dengan dramaturgimu Presiden!" tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News