GenPI.co - Ada dugaan misi besar di balik wacana Prabowo Subianto-Puan Maharani sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Pengamat politik Ujang Komarudin mencoba mengulasnya.
Untuk diketahui, Partai Gerindra membuka peluang kemungkinan Prabowo Subianto dipasangkan dengan kader PDI Perjuangan Puan Maharani.
“Hubungan kita baik dengan PDIP. Hubungan Pak Prabowo baik dengan Ibu Mega. Saya kira saudara-saudara semua sudah tahu,” kata Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Dia mengatakan, hubungan baik itu bahkan sudah terjalin sejak Prabowo Subianto belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan.
“Tidak ada masalah dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP,” tuturnya.
Ujang melihat ada hal yang lebih besar di balik hubungan baik. Wacana capres dan cawapres tadi disebut untuk mengecek ombak politik di lapangan dengan melihat respons publik.
“Wacana sebagai cara untuk cek ombak. Ingin melihat sebesar apa respons publik atas wacana tersebut,” kata Ujang di Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Dosen Universitas Al-Azhar ini meyakini, Partai Gerindra tidak mungkin hanya memiliki satu skenario saja, terlebih urusannya adalah Pilpres 2024.
“Seperti skenario ingin bersama-sama PDIP. Tapi juga pasti punya skenario lain. Skenario dengan partai lain,” tuturnya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) semua partai politik melakukan seperti apa yang dilakukan Gerindra.
Yakni dengan melihat atau mengetes pasar politik untuk melihat respon publik.
“Semua sedang menguji sejauh mana kemungkinan-kemungkinan politik yang akan terjadi,” ucap Ujang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News