GenPI.co - Pegiat media sosial Denny Siregar memberikan komentarnya terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tak diundang dalam acara pengarahan kader PDIP oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5).
Menurut Denny, elit PDIP ingin mengembalikan aturan partainya dengan mencalonkan pimpinan dalam Pilpres 2024.
Oleh karena itu, Ganjar berusaha untuk disingkirkan, sebab mereka khawatir nama gubernur Jawa Tengah itu makin dikenal masyarakat.
BACA JUGA: Ganjar Jangan Menari di Atas Gendang Orang Lain, Hati-hati!
"PDIP ingin memakai kesempatan Pilpres 2024 untuk kembali mencalonkan trah Soekarno," ujarnya dalam video di kanal YouTube CokroTV, Senin (24/5).
Denny mengatakan bahwa tingginya elektabilitas Ganjar saat ini sama persis dengan peristiwa yang terjadi menjelang Pilpres 2014.
Pada saat itu, nama Joko Widodo lebih disukai masyarakat dibandingkan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jokowi ditentang elit PDIP untuk dicalonkan sebagai presiden. Namun, Jokowi kini malah menjadi presiden dua periode, padahal dia awalnya tak diunggulkan di internal partai," katanya.
Lebih lanjut, Denny menilai bahwa beberapa elit PDIP tak ingin apa yang terjadi pada Jokowi terulang kembali.
BACA JUGA: Ruhut Beri Pesan Penting untuk Ganjar Pranowo, Begini Isinya
Oleh karena itu, para elit PDIP gencar melaksanakan kampanye dengan istilah dalam bahasa Jawa, yaitu "ojo pedot oyot" atau "jangan putus akar".
"Kampanye itu bertujuan untuk mengingatkan kader PDIP bahwa mereka masih punya trah Soekarno di dalam partai yang harus jadi pemimpin dan Indonesia," ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News