Suara Lantang Habib Rizieq Menasihati Jaksa Mengejutkan: Neraka..

24 Mei 2021 07:40

GenPI.co - Persidangan lanjutan kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung dengan terdakwa eks Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Kamis (20/5).

Dalam persidangan kali in, jaksa penuntut umum (JPU) membacakan replik sebagai tanggapan pleidoi yang sampaikan Habib Rizieq sebelumnya.

BACA JUGA: Marzuki Alie Tantang SBY Bongkar Soal Pemilu 2004, Mengejutkan

Dalam repliknya, jaksa bicara hadis terkait kaum muslim yang selamat dari lisan dan tangan.

"Dalam replik ini, izinkan kami mencoba mengingatkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan dalam Bukhari disebutkan, dari Abu Musa RA berkata, 'Wahai Rasulullah, Islam manakah yang lebih utama?' Rasulullah menjawab, 'siapa kaum muslimin yang selamat dari lisan dan tangannya'," jelas Jaksa. 

Tidak hanya itu, JPU juga kembali menyampaikan hadis terkait orang-orang yang bangkrut di hari akhir. 

"Kami juga ingin mengingatkan hadis riwayat Imam Muslim berikut ini Nabi bersabda apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu. Para sahabat menjawab orang yang bangkrut itu adalah orang yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda," kata Jaksa.

BACA JUGA: Suara Lantang Rocky Gerung Mengejutkan, Bikin Istana Terpojok

"Tapi Nabi Muhammad SAW berkata dari orang bangkrut itu umatku ialah orang-orang yang datang membawa pahala salat, zakat, namun ketika di dunia dia telah mencaci, telah menuduh orang lain, telah memakan harta, menumpahkan darah orang lain tanpa hak. Maka orang-orang itu akan diberi pahala akan kebaikan-kebaikannya maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya kemudian dia akan di lemparkan ke dalam neraka, hadis riwayat Muslim 581," lanjutnya.

Setelah pemaparan JPU, Majelis Hakim pun memberikan kesempatan kepada Habib Rizieq untuk menyampaikan duplik atau tanggapan atas replik yang diberikan jaksa. 

Habib Rizieq dengan suara lantang lantas menasihati JPU terkait dua hadis yang sebelumnya disampaikan.

"Berkenaan dengan dua hadis yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum, bacanya hanya terjemah saja tadi, justru saya ingin mengembalikan dua hadis tersebut untuk memberikan nasihat kepada jaksa," jelas Habib Rizieq.

Habib Rizieq menyinggung tindakan manipulasi fakta yang diduga telah dilakukan oleh jaksa. Habib Rizieq mengatakan perbuatan tersebut lebih berat dibanding dengan cacian.

"Dua hadis yang disampaikan tadi itu tentang bahwa Islam yang afdol itu adalah manakala seseorang selamat daripada godaan lisan seseorang. Saya ingin ingatkan bahwa manipulasi fakta dengan membuat kebohongan di dalam dakwaan dan tuntutan jauh lebih berat dibanding sekadar cacian," tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq mengaku pleidoi yang disampaikannya bukan merupakan bentuk cacian dan tuduhan kepada jaksa. 

Menurutnya, jika jaksa tersinggung atas pernyataannya, Habib Rizieq menyebut hal tersebut bukan menjadi urusannya.

"Jadi yang saya uraikan dalam pleidoi itu adalah pembuktian bagaimana terjadi manipulasi fakta dengan fakta bohong dan menghilangkan fakta, jadi bukan sembarang tuduhan. Saya ingin ingatkan bahwa protes kritik saya dalam pleidoi terhadap perilaku jaksa penuntut umum yang memanipulasi fakta itu bukan cacian dan bukan hinaan, tapi kalau kemudian jaksa merasa terhina itu urusan lain, itu bukan urusan saya itu urusan diri jaksa sendiri," jelas Habib Rizieq.

Habib Rizieq kemudian membahas hadis yang disampaikan jaksa terkait orang yang bangkrut di hari akhir. 

"Saya ingin ingatkan pada jaksa di hadis kedua, nabi pernah bertanya kepada para sahabatnya, atadruuna manil muflis. Wahai para sahabatku tahu kah kamu sekalian siapa itu orang yang bangkrut. Kemudian para sahabat menyampaikan kepada Nabi, almuflisu man laa dirhama wa laa mataa, orang yang bangkrut di tengah kami adalah orang yang tidak punya harta tidak punya dirham tidak punya dinar di antara kami," ungkap Habib Rizieq.

"Tapi kemudian nabi mengoreksi beliau mengatakan, orang yang bangkrut di tengah umat ku adalah orang yang datang nanti di hari kiamat menghadap Allah disalatin, dengan berbagai macam amal ibadah salat ibadah tapi, orang ini waktu ini mencaci si fulan menghina si fulan, menzalimi si fulan," sambungnya.

Habib Rizieq pun meminta jaksa tidak lupa akan kata 'zalim' pada hadis tersebut. Menurutnya, jaksa dapat dengan mudah menzalimi terdakwa dalam persidangan.

"Jadi jaksa supaya tidak lupa di situ ada menzalimi si fulan, jadi jaksa penuntut umum sangat punya kesempatan menzalimi para terdakwa kapan saja mereka hadir di ruang sidang mereka punya kesempatan untuk memberikan keadilan pada para terdakwa atau untuk memberikan kezaliman kepada para terdakwa," tegas Habib Rizieq.

Menurutnya, sikap jaksa yang menzalimi dirinya dan terdakwa lain dapat membuat jaksa bangkrut di hadapan Allah. 

Habib Rizieq juga mengingatkan jaksa terkait neraka jahanam karena melakukan kezaliman disebut merupakan dosa besar.

"Maka itu satu dosa besar manakala jaksa memberikan kezaliman pada para terdakwa, maka itu adalah satu dosa besar jauh lebih besar daripada sekadar cacian dan itu akan membuat para jaksa bangkrut di hadapan Allah dan akan dimasukan ke dalam neraka jahanam," pungkas Habib Rizieq.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co