GenPI.co - Indonesia Corporotion Watch (ICW) dan eks Pimpinan KPK mendapat teror. Seluruh akunnya diretas. Komisi III DPR RI langsung bereaksi.
Sebelumnya, Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, peretasan dilakukan saat konferensi pers bersama eks pimpinan KPK, pada Senin (17/5).
BACA JUGA: Megawati Dibuat Terpojok, Anak Buahnya Pasang Badan
Konferensi pers dilakukan menggunakan media Zoom (khusus untuk narasumber dan panitia) dan ditayangkan melalui kanal YouTube Sahabat ICW.
“Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan,” kata Wana kepada wartawan, Senin (17/5).
Pertama, menggunakan nama pembicara untuk masuk ke media Zoom. Kedua, menggunakan nama staf ICW untuk masuk ke media Zoom.
Pola peretasan yang ketiga menggunakan foto dan video asusila dalam ruangan Zoom.
Kemudian yang keempat, mematikan mikrofon dan video para pembicara. Kelima, membajak akun ojek online Nisa Rizkiah puluhan kali.
Pola yang keenam adalah mengambil alih nomor WhatsApp delapan pegawai ICW.
Pada pola ketujuh, para pegawai ICW yang nomornya sempat diretas mendapatkan panggilan telepon dari nomor Amerika Serikat dan nomor provider Telkomsel.
Kedelapan, peretas mencoba mengambil alih akun Telegram dan e-mail beberapa staf ICW.
Terakhir, peretasan dilakukan dengan membuat tautan yang dibagikan oleh mantan Ketua KPK Abraham Samad tidak bisa dibuka.
Komisi III DPR bereksi. Mereka mendesak Mabes Polri segera mengusut secara tuntas dugaan upaya kejahatan peretasan media sosial, WhatsApp pribadi eks pimpinan KPK dan ICW.
“Cyber teror upaya peretasan akun WhatsApp, email, sosial media, teror telepon, ini merupakan kejahatan dan tindak pidana diatur UU,” jelas Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basarah, Selasa (18/5/2021).
Taufik juga meminta negara harus hadir untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga negaranya.
BACA JUGA: Habib Rizieq Teriak Penindasan, Sasarannya Israel
Perlindungan dan rasa aman ini, lanju politisi Nasdem itu harus diberikan kepada siapa pun warga negara Indonesia.
“Dari kelompok manapun, dari berbagai latar belakang, dan sikap politik apapun,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News