GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa selama menjabat, Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro tak mempunyai arah kebijakan yang jelas.
Pasalnya, walaupun memiliki kewenangan sebagai kementerian sendiri, tapi Kemenristek tidak merawat hubungan yang baik dengan perguruan tinggi.
BACA JUGA: Bambang Brodjonegoro Lanjut, Nadiem Makarim Out
“Padahal, keilmuan itu ada di perguruan tinggi,” ujarnya kepada GenPi.co.
Selain itu, Bambang terlihat seperti bingung harus masuk ke sektor yang mana dalam merumuskan kebijakan untuk memperlancar penelitian.
“Sebab, dia tak punya wewenang untuk ke perguruan tinggi, padahal pusat ilmu pengetahuan itu ada di perguruan tinggi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jadi Menristek Terakhir, Bambang Sudah Berupaya, Tapi...
Oleh karena itu, Ngorang memaparkan bahwa ide untuk membentuk Kemendikbud-Ristek itu sudah baik.
“Namun, dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar para dosen yang ingin meneliti, fokus pada penelitian saja,” tuturnya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu mengatakan bahwa dosen peneliti seharusnya tak diwajibkan untuk melakukan pengajaran dan pengabdian masyarakat.
“Jadi, tri dharma perguruan tinggi itu harus ditinjau kembali,” katanya.
Ngorang memaparkan jika dosen yang mengajar ingin melakukan penelitian, mereka tetap diperbolehkan.
“Walaupun mungkin nanti penelitian yang dilakukan bukan yang berat-berat. Jadi, persentase untuk penelitiannya ada, tapi untuk mengajarnya lebih banyak,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News