Partai Berbasis Agama Masih Kalah dengan Nasionalis

04 Mei 2021 16:15

GenPI.co - Pengamat Politik Wempy Hadir memberi tanggapan terkait pengaruh kemunculan Partai Ummat terhadap kekuatan politik Islam. 

Wempy juga menilai realitas politik di tanah air menunjukan bahwa partai berbasis agama belum mendapatkan tempat yang kuat di hati masyarakat. 

BACA JUGA: Partai Ummat dan PAN, Antara Bapak, Mertua & Mantu

"Hal ini bisa dilihat bagaimana dari pemilu ke pemilu, partai berbasis agama tidak mampu menggeser kekuatan partai yang berbasis nasionalis seperti PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat," ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (4/5).

Oleh sebab itu, menurut Wempy, munculnya partai Ummat bisa menggerus dukungan terhadap PAN. Tidak hanya itu, Wempy juga mengatakan bahwa pengurus inti Partai Ummat merupakan mantan kader PAN. 

"Bisa saja akan terjadi bahwa partai Ummat dan PAN akan lolos atau salah satunya saja yang lolos. Skenario yang paling buruk adalah keduanya tidak lolos parliamentary threshold 4 persen," ujar Wempy.

Tidak hanya itu, Wempy juga menilai kehadiran Partai Ummat yang dipimpin oleh Amien Rais menambah jumlah partai berbasis agama Islam di Indonesia. 

"Dengan demikian, kehadiran Partai Ummat bisa mempengaruhi eksistensi partai Islam itu sendiri," ujarnya.

Selain itu, Wempy juga mengatakan bahwa partai yang sempat berjaya dalam sejarah Indonesia yakni partai Masyumi sudah mulai aktif kembali. 

BACA JUGA: Meski Sudah Uzur, Amien Rais Lebih Hebat dari Moeldoko

"Jadi tantangan terbesar bagi partai yang berbasis agama adalah bagaimana partai Ummat bisa bersaing dengan partai yang berbasis nilai Islami seperti PKB, PPP, PAN, serta partai baru yang lainnya," ujar Wempy. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co