Munarman Jadi Tersangka Teroris, Pakar Hukum Top Tak Percaya

29 April 2021 08:15

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mendadak turut bersuara terkait penangkapan eks Sekretaris Umum FPI Munarman oleh Densus 88 Antiteror Polri.

Hal tersebut diungkapkan dalam video berjudul "Live! Munarman Teroris? Fadli Zon: Tuduhan Kurang Kerjaan!" yang tayang lewat saluran YouTube miliknya.

BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Munarman, Respons Habib Rizieq Bikin Kaget

Refly Harun blak-blakan mengaku tidak percaya apabila Munarman seorang teroris apabila kata tersebut didefinisikan dengan makna sebenarnya yakni orang yang melakukan teror.

Dalam hal ini, Refly Harun menyoroti pernyataan politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang mengaku tidak percaya Munarman terlibat dalam tindakan terorisme.

"Terus terang, saya dari hati kecil tidak percaya juga kalau Munarman adalah seorang teroris kalau kita definisikan teroris pada definisi sesungguhnya, melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat, pemerintah, dan lain sebagainya," jelas Refly Harun, Rabu (28/4).

BACA JUGA: Perlawanan Munarman Tak Berarti, Barang Bukti di Kantornya Ngeri

Namun, Refly Harun mengatakan dia tidak menyangkal kalau Munarman punya pikiran kritis, khususnya terhadap pemerintah.

"Tapi kalau kritis terhadap pemerintahan iya. Karena itu dia bergabung dengan FPI dan berani berkata keras, karena dia berlatar belakang hukum. Pernah jadi ketua YLBHI yang memang kelompok kritis pemerintah, dia gabung dengan FPI pun kritis. Hanya bedanya satu aktivis di spektrum agak kiri, ketika di FPI kanan," bebernya.

Refly Harun pun berharap agar penegak hukum bisa membedakan antara seseorang yang kritis dengan orang yang melakukan tindak pidana.

Pasalnya, Refly Harun sendiri mengaku semakin khawatir dengan perkembangan demokrasi di Indonesia.

"Saya terus terang makin khawatir dengan perkembangan demokrasi negeri ini, apalagi Indeks Demokrasi Indonesia tidak baik. Itu memberikan pelajaran agar betul-betul mengisi, mempertahankan demokrasi dan tidak diisi dengan lelucon hukum seperti misal masalah Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Habib Rizieq, sekarang Munarman," jelasnya.

Refly Harun menilai pihaknya bukan tak percaya dengan pihak kepolisian yang memang berwenang untuk menindaklajuti apabia ada kasus hukum.

Namun, Refly Harun mengaku hanya mempersoalkan mengenai konstruksi hukum dalam penangkapan Munarman.

"Kita bukan percaya tidak percaya. Tapi soal bagaimana konstruksi hukum sehingga seorang Munarman yang berkeliaran membela Habib Rizieq dan terlihat nyata, jelas dianggap sebagai teroris," tegas Refly Harun.

"Bukankah teroris sebenarnya harus diam-diamm. Tapi kalau kritis iya, dia sangat kritis dan berani. Mudah-mudahan penegak hukum bisa membedakan antara hukum dan tindak pidana," tambahnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co