GenPI.co - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman telah ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Ternyata, kedatangan tim intelijen dan Densus 88 ke kediaman Munarman tersebut turut menyita perhatian warga.
Salah satunya yakni jemaah Masjid Ar Rohmat Modernhill, Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, yang merasakan suasana mencekam sebelum penangkapan dilakukan.
BACA JUGA: Perlawanan Munarman Tak Berarti, Barang Bukti di Kantornya Ngeri
Jemaah yang enggan dipublikasikan namanya tersebut mengungkapkan detik-detik penangkapan Munarman.
"Kemarin (27/4), jelang Asar ada beberapa intel polisi datang ke masjid. Berpakaian preman, tetapi saya tahu itu intel dari kausnya," jelas jemaah tersebut kepada JPNN.com, Rabu (28/4).
Setelah memasuki masjid, intel polisi kemudian salat. Petugas tersebut tidak banyak bicara.
Saat masuk waktu Salat Asar, dia melihat rombongan petugas berpakaian seragam menuju Klaster Lembah Pinus.
BACA JUGA: Densus 88 Tangkap Munarman, Respons Habib Rizieq Bikin Kaget
Sementara, jarak antara Masjid Ar Rohmat dengan Lembah Pinus hanya sekitar 100 meter.
"Saya waktu itu deg-degan, ada apakah ini, tetapi saya tidak berani mendekat," ungkapnya.
Tak berselang lama, kedua Intel tersebut pergi dan bergabung dengan rombongan petugas berseragam yang ternyata Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Hal tersebut akhirnya membuat suasana ramai yang akhirnya membuat warga bertanya-tanya.
"Waktu kejadian, pelataran masjid ini ramai tetapi bukan oleh warga tetapi aparat keamanan. Warga perumahan hanya sedikit yang melihat," bebernya.
Setelah itu, dia melihat Munarman dibawa oleh petugas. Selang beberapa lama, datang rombongan Azis Yanuar, tim pengacara Habib Rizieq Shihab.
"Pengacara datang, rombongan Pak Munarman pergi," ujarnya.
Setelah Munarman dibawa petugas dan berita penangkapan menyebar, suasana masih mencekam hingga waktu Salat Tarawih. Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga hingga di masjid.
"Semalam jemaah tarawih sedikit sekali. Mungkin takut ya. Biasanya sejak hari pertama puasa, masjid penuh terus jemaahnya," jelasnya.
Padahal biasanya keluarga Munarman rajin melaksanakan salat tarawih berjemaah di masjid.
"Sebenarnya, di sini banyak yang tahu tentang keluarga Pak Munarman seperti apa. Beliau orang baik. Cuma banyak yang enggak berani bicara, takutnya salah," ungkapnya.
Sementara itu, warga lainnya menjelaskan bila selama ini, tidak ada tanda-tanda radikal dari sosok Munarman.
Selain itu, tetangga yang tidak ingin namanya disebutkan itu mengatakan bahwa selama ini Munarman adalah sosok yang akrab dengan warga kompleks.
"Pak Munarman, istri dan empat anaknya bergaul biasa saja. Enggak menyendiri," ungkapnya.
Dalam kesehariannya, diketahui bila istri Munarman yang dikenal baik oleh tetangga memiliki kegiatan dengan bisnis pempek Palembang.
"Istrinya Pak Munarman baik juga, akrab dengan tetangga," jelasnya.
"Kami akrab dengan istri Pak Munarman. Semua biasa saja. Kalau Pak Munarman sering berkegiatan di luar rumah," sambungnya.
Warga tersebut juga mengatakan bila anak-anak Munarman kerap bermain dengan anak seumuran di kompleksnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News