GenPI.co - Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang penanganan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Menurutnya, apa yang telah dilakukan saat ini belum maksimal.
"Kejadian penembakan Kabinda (Kepala Badan Intelijen Negara Daerah) Papua (Mayjen TNI Anumerta I Gusti Putu Danny Karya Nugraha) kemarin saya pikir ini menjadi momen penting bagi kita untuk evaluasi total," kata Yan di komplek Parlemen DPR RI, Senayan Jakarta, Selasa (27/4).
Menurut politikus PDIP pergerakan TNI dan Polri harus harmonis di lapangan. Dengan begitu, target operasi bisa dicapai dengan maksimal.
BACA JUGA: Habisi KKB Papua, Soal HAM Urusan Belakangan
"Kalau tidak seperti itu saya pikir operasi yang dilakukan berulang kali pun tidak akan pernah berhasil," ungkap dia.
Selain itu, Lanjut Yan, evaluasi juga harus dilakukan terhadap suplai senjata untuk KKB. Pasalnya, beberapa waktu lalu terungkap aparat keamanan yang menjual senjata kepada KKB.
"Mereka beli dan mereka menggunakan balik lagi mereka menembak aparat kita juga dan menembak masyarakat sipil," sebut dia.
Lebih lanjut Yan menilai pencegahan perlu dilakukan dengan cepat. Salah satunya, dengan memperketat arus lalu lintas darat dan udara untuk mengawasi suplai senjata kepada KKB.
BACA JUGA: Natalius Pigai Buka Suara, KKB Papua Ternyata...
Sebagaimana diketahui, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha Karya gugur setelah terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Minggu (25/4/2021), sekitar 15.50 WIT.
Ia terlibat dalam tembak-menembak saat dihadang KKB. Penghadangan ini terjadi ketika iring-iringan Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri tengah melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News