GenPI.co - Kortisol merupakan hormon yang diproduksi kelenjar adrenal dan berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi tubuh.
Hormon ini mengatur gula darah dan metabolisme, mendukung fungsi kekebalan tubuh, mengendalikan tekanan darah dan peradangan, serta mengelola respons stres.
Dilansir Health, berikut tanda-tanda kamu mengalami kadar kortisol tinggi.
Kadar kortisol yang tinggi bisa mengganggu laju metabolisme.
Orang dengan kadar kortisol tinggi mungkin memiliki metabolisme yang lambat dan berat badan bertambah.
Kadar kortisol yang tinggi juga bisa meningkatkan nafsu makan.
Kamu mungkin memperhatikan penumpukan lemak di dada, perut, wajah, atau punggung atas.
Kortisol bisa melemahkan dan membuat kulit menjadi lebih tipis.
Peningkatan kortisol dan androgen bisa menyebabkan hirsutisme (peningkatan pertumbuhan rambut), sering kali pada wajah dan leher.
Kortisol yang tinggi juga mengganggu pertumbuhan rambut normal, yang menyebabkan rambut rontok atau kebotakan.
Hal itu membuat kamu lebih mudah terkena memar dan mungkin timbul stretch mark berwarna ungu di perut, pinggul, atau lengan.
Kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati masuk dalam daftar gejala umum kortisol tinggi.
Kortisol kemungkinan memengaruhi perubahan di otak yang menyebabkan kecemasan, depresi, dan bahkan insomnia.
Hidup dengan penyakit serius seperti sindrom Cushing juga bisa memengaruhi suasana hati.
Kamu mungkin merasa lebih lelah dari biasanya dan mengalami kelemahan pada otot.
Kadar kortisol tinggi bisa menyebabkan atrofi otot seiring waktu, yang melemahkan bahu, pinggul, dan paha, serta mempersulit gerakan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News