GenPI.co - Buah rambutan berair, manis, dan sedikit asam karena kandungan vitamin C yang tinggi.
Dilansir Health, selain menjadi sumber vitamin C, rambutan juga mengandung serat.
Satu porsi 100 gram daging buah rambutan menyediakan 3-23 persen dari kebutuhan serat harian.
Sebagian besar buah, termasuk rambutan, mengandung serat larut dan tidak larut.
Serat larut difermentasi atau dipecah bakteri di usus besar, yang menghasilkan produksi senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek (SCFA).
SCFA, seperti butirat dan asetat, meningkatkan kesehatan usus dalam beberapa cara.
SCFA bertindak sebagai sumber bahan bakar bagi sel-sel yang melapisi usus besar dan mengatur peradangan di saluran pencernaan.
Serat larut juga membantu menjaga pergerakan usus agar mudah keluar dan mencegah sembelit dengan menarik air ke dalam tinja.
Serat tidak larut mendukung pergerakan usus teratur.
Serat tidak larut juga membantu kamu merasa lebih kenyang setelah makan dengan memperlambat pencernaan.
Hal itu bisa mendukung pemeliharaan berat badan dan mendorong pengaturan gula darah dengan mengurangi penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.
Selain meningkatkan kesehatan pencernaan, mengonsumsi rambutan bisa mengurangi risiko kondisi kesehatan umum, seperti kanker usus besar, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News