GenPI.co - Hindari memprioritaskan daging merah sebagai satu-satunya sumber protein.
Dilansir Health, sebagian besar jenis daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi.
Mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kolesterol jahat, yang mengarah ke penyakit jantung.
Kamu juga dapat menghindari mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh dengan mengonsumsi makanan seimbang mencakup buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Beberapa penelitian menemukan bahwa daging merah olahan, seperti hot dog dan bacon dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Daging olahan mengandung perasa dan pengawet buatan tambahan yang dapat membuatnya lebih berbahaya.
Kacang-kacangan, ikan, dan kacang-kacangan merupakan sumber protein yang menyehatkan jantung.
Pilihan daging merah rendah lemak dengan sedikit lemak jenuh juga tersedia.
Misalnya, flank steak, top-round steak, dan pork tenderloin merupakan pilihan daging rendah lemak.
Meskipun daging merah dapat membantu memenuhi target protein, para peneliti menyarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang saja.
Disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 12-18 ons daging merah seminggu.
Saat membuat hidangan daging merah di rumah, simpanlah dengan benar untuk mencegah keracunan makanan dan penyakit.
Daging merah yang berubah warna menjadi cokelat atau abu-abu setelah beberapa hari di dalam lemari es mungkin tampak mengkhawatirkan, tetapi itu tidak berarti daging sudah rusak.
Namun, daging merah yang berbau tidak sedap atau berlendir berarti daging tersebut sudah rusak.
Bekukan daging merah jika belum ingin dimasak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News