GenPI.co - Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dapat memengaruhi kualitas hidup.
Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti peradangan pada saluran tenggorokan.
Gejala GERD dapat bervariasi dari ringan hingga parah.
Dilansir Health, berikut gejala yang sering kali dialami penderita GERD.
Banyak gejala GERD terjadi karena asam lambung bocor kembali ke kerongkongan.
Bersamaan dengan nyeri ulu hati dan nyeri dada, mual atau keinginan untuk muntah juga umum terjadi.
Mual sering kali memburuk setelah makan dan kemudian langsung berbaring.
Kamu dapat mencoba mengurangi mual akibat GERD dengan menjaga tubuh tetap tegak atau berjalan perlahan setelah makan.
Masalah menelan atau disfagia sering terjadi akibat gejala GERD yang berkelanjutan.
Paparan asam lambung yang terus-menerus ke esofagus dapat merusak lapisan esofagus dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut.
Akibatnya, esofagus dapat menyempit, sehingga makanan lebih sulit melewatinya dengan lancar.
Batuk kronis terkait GERD (GERC) terjadi ketika GERD menyebabkan perkembangan dan persistensi batuk kronis.
Pada GERC, asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran napas.
Iritasi ini dapat merangsang refleks batuk, yang mengakibatkan batuk terus-menerus yang berlangsung selama lebih dari delapan minggu.
Karena GERD menyebabkan saluran tenggorokan teriritasi dan meradang, perubahan pada laring (kotak suara) dan sakit tenggorokan adalah hal yang umum terjadi.
Sakit tenggorokan kronis terkadang dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai refluks laringofaring (LPR), menyebabkan sakit tenggorokan yang terus-menerus dan suara serak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News