GenPI.co - Varietas padi dengan pigmentasi, seperti beras ungu, kaya senyawa bermanfaat yang disebut fitokimia, seperti tanin, flavonoid, dan fenolik.
Dilansir Health, antosianin merupakan jenis senyawa fenolik tertentu.
Penelitian telah menemukan bahwa varietas beras berwarna gelap, seperti beras ungu dan beras hitam, kaya akan antosianin.
Pada tumbuhan, antosianin melindungi tanaman dari kerusakan akibat sinar UV dan tekanan dingin.
Pada manusia, efek antioksidan dari senyawa seperti antosianin dapat membantu melawan radikal bebas dan stres oksidatif yang berbahaya.
Stres oksidatif dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.
Karena alasan itu, mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti beras ungu dapat membantu melindungi dari penyakit.
Penelitian tentang efek beras ungu pada manusia masih terbatas.
Namun, sebuah penelitian kecil menemukan bahwa mengonsumsi beras ungu menyebabkan peningkatan aktivitas antioksidan dalam tubuh hingga lebih dari 70%, yang tetap tinggi selama beberapa jam.
Konsumsi beras ungu juga secara signifikan mengurangi penanda peradangan TNF-α dan IL-6.
Penelitian tentang makanan kaya antosianin, seperti beras ungu, menunjukkan bahwa antosianin dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Hal itu dengan menurunkan kolesterol lipoprotein densitas rendah (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (kolesterol baik).
Misalnya, dalam satu penelitian yang melibatkan orang dengan kolesterol tinggi, peserta mengonsumsi suplemen antosianin atau plasebo.
Kelompok antosianin mengalami peningkatan aktivitas HDL sebesar 20% dan pembuangan kolesterol lebih baik daripada kelompok plasebo.
Namun, tidak ada penelitian pada manusia yang secara khusus menghubungkan beras ungu dengan kesehatan jantung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News