GenPI.co - Cuka apel adalah sari buah yang mengandung beberapa vitamin, mineral, dan asam.
Cuka apel secara tradisional telah digunakan untuk berbagai keperluan medis.
Dilansir Health, berikut daftar obat-obatan yang tidak boleh dicampur bersama cuka apel.
Cuka sari apel dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa efek ini mungkin terjadi karena cuka sari apel memperlambat pengosongan lambung.
Cuka sari apel juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh menyerap karbohidrat, yang selanjutnya memengaruhi kadar gula darah.
Mengonsumsi cuka sari apel dengan obat menurunkan gula darah dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah).
Digoksin adalah obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung seperti fibrilasi atrium (sejenis aritmia, atau detak jantung tidak teratur) dan gagal jantung.
Merek obatnya meliputi Digox dan Lanoxin.
Keracunan digitalis merupakan efek samping berbahaya yang dapat terjadi akibat terlalu banyaknya digoksin dalam tubuh.
Keracunan digitalis juga dapat terjadi saat mengonsumsi digoksin jika kadar kalium dalam tubuh rendah.
Gejala keracunan meliputi kebingungan, penurunan kesadaran, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, kehilangan selera makan, mual, muntah, diare, dan perubahan penglihatan.
Diuretik disebut pil air untuk mengobati kondisi jantung dan pembuluh darah serta membantu tubuh membuang kelebihan cairan.
Diuretik bekerja dengan mengalirkan air dan elektrolit seperti natrium dan kalium melalui urin.
Contoh diuretik meliputi hidroklorotiazid, Diuril (klorotiazid), dan Lasix (furosemid).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hipokalemia (kadar kalium rendah) telah dilaporkan terjadi akibat dosis tinggi cuka sari apel.
Beberapa diuretik juga menurunkan kadar kalium.
Jika mengonsumsi cuka sari apel dengan diuretik yang menurunkan kalium, kamu berisiko lebih tinggi mengalami hipokalemia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News