GenPI.co - Selain duduk terlalu lama, penelitian menunjukkan bahwa berdiri saat bekerja juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Dilansir Health, sebuah studi yang diterbitkan pada November 2024 dalam Medicine & Science in Sports & Exercise, menemukan bahwa berdiri di tempat kerja dalam waktu lama berdampak negatif pada tekanan darah partisipan selama 24 jam.
Pada saat yang sama, menghabiskan lebih banyak waktu duduk di tempat kerja dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih sehat.
"Kita tahu bahwa aktivitas fisik membantu menjaga kadar tekanan darah yang sehat," kata peneliti doktoral di Universitas Turku Jooa Norha.
Studi yang dilakukan Norha dan peneliti lain di Universitas Turku Finlandia, didasarkan pada data dari 156 pekerja yang berusia antara 60 hingga 64 tahun.
Lebih dari 80% partisipan adalah perempuan, dan 75% memiliki pekerjaan “non-manual”.
Para peneliti mengamati tekanan darah partisipan selama periode 24 jam, khususnya menganalisis bagaimana hasil pembacaan ini berubah berdasarkan pada apakah orang tersebut tidak banyak bergerak atau aktif di tempat kerja, selama waktu senggang, dan pada hari libur.
Partisipan juga mengenakan monitor portabel yang mengukur tekanan darah setiap 30 menit selama 24 jam.
“Dengan pengaturan ini, kami dapat melihat bagaimana aktivitas berhubungan dengan tekanan darah sepanjang siang dan malam, bukan hanya satu pengukuran saja,” kata Norha.
Orang yang lebih banyak duduk saat bekerja memiliki tekanan darah diastolik 24 jam yang lebih rendah, dan karenanya lebih sehat.
Tekanan darah diastolik adalah angka kedua atau angka terendah dalam pembacaan tekanan darah.
Sementara itu, orang yang menghabiskan lebih banyak waktu berdiri saat bekerja, baik berdiri atau melakukan aktivitas fisik ringan, memiliki pembacaan tekanan darah diastolik 24 jam yang lebih buruk.
Pengukuran selama 24 jam memberikan wawasan tentang bagaimana kadar tekanan darah berubah sepanjang hari.
"Jika tekanan darah sedikit tinggi pada siang hari dan tetap tinggi di malam hari, tekanan pada jantung dan pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News