GenPI.co - Masyarakat diminta mewaspadai berbagai ciri-ciri karang gigi yang dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut.
Dokter Gigi dari Klinik Utama Kedokteran Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Serpong, Tangerang Selatan, Frida Yunisca, menekankan pentingnya menyadari gejala-gejala karang gigi yang kerap diabaikan hingga kondisi menjadi lebih serius.
"Apakah bapak ibu pernah mengalami gejala seperti ini? Gigi tampak kuning, cokelat, atau bahkan hitam di bagian depan? Saat sikat gigi mudah berdarah atau mulut terasa bau, meski sudah sikat gigi beberapa kali? Jangan-jangan, itu adalah tanda adanya karang gigi," kata Frida, dikutip Kamis (5/9).
Frida mengungkapkan karang gigi terbentuk dari plak yang tidak dibersihkan secara menyeluruh.
Plak adalah lapisan lunak yang biasanya menjadi tempat bakteri berkembang biak.
Apabila tidak segera diatasi, maka plak akan mengeras karena terjadi mineralisasi dari kalsium dan fosfat.
Hal inilah yang pada akhirnya membentuk karang gigi.
"Plak itu masih bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Namun, jika sudah menjadi karang gigi, harus dilakukan scaling dengan alat khusus," papar dia.
Di sisi lain, Frida membeberkan karang gigi terbagi menjadi dua jenis, yakni supragingiva dan subgingiva.
Adapun supragingiva terletak di atas garis gusi dengan warna putih kekuningan atau cokelat.
Warna ini tergantung tingkat keparahan karang giginya.
Sedangkan subgingiva terletak di bawah garis gusi berwarna cokelat hingga hijau kehitaman.
Menurut dia, jenis subgingiva ini lebih sulit diatasi lantaran letaknya tersembunyi.
"Karang gigi, terutama yang berada dekat dengan gusi, dapat menyebabkan gingivitis atau peradangan gusi. Gusi menjadi merah, bengkak, dan mudah berdarah. Jika dibiarkan, ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang merusak jaringan pendukung gigi, bahkan menyebabkan gigi goyang," tutur dia.
Maka dari itu, dia menyarankan masyarakat untuk mencegah pembentukan karang gigi.
Contohnya, menyikat gigi sebanyak 2-3 kali sehari serta menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau.
Tak ketinggalan, ganti sikat gigi setiap 2-3 bulan supaya kebersihannya tetap optimal.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News