GenPI.co - Kolesterol sering dianggap buruk, tetapi sebenarnya merupakan bagian penting dari kesehatan.
Dilansir Taste of Home, zat ini sangat penting untuk proses tubuh seperti membuat sel baru dan mengeluarkan hormon.
Namun, bila terlalu banyak kolesterol yang beredar dalam aliran darah, kolesterol dapat terikat dengan zat lain dan menempel pada dinding pembuluh darah.
Hal itu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Hadirlah HDL, kolesterol baik yang kita semua cari.
Lipoprotein densitas tinggi, yang juga disebut HDL, dianggap sebagai jenis kolesterol baik karena menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
HDL bekerja dengan membawa lipoprotein densitas rendah (alias LDL atau kolesterol "jahat") dari arteri dan kembali ke hati, sehingga mencegah penumpukan yang berbahaya.
Hati kemudian memecah kolesterol LDL dan membantunya melewati tubuh.
HDL mampu mengangkut sekitar seperempat hingga sepertiga LDL dalam tubuh ke hati. Sisa kolesterol LDL tertinggal di pembuluh darah.
Jadi, meskipun HDL sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung kita, ia tidak dapat melakukan semua tugas berat itu sendiri.
Mencapai kadar HDL yang tepat dalam tubuh merupakan proses yang bersifat individual, dan dokter dapat memberikan nilai lab yang spesifik berdasarkan kesehatan.
Secara umum, National Heart, Lung and Blood Institute merekomendasikan agar orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun menargetkan kadar kolesterol darah total sebesar 125 hingga 200 mg/dL.
Untuk HDL, wanita harus menargetkan 50 mg/dL atau lebih tinggi, dan pria membutuhkan 40 mg/dL atau lebih tinggi.
Kadar kolesterol baik dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan yang meningkatkan HDL.
Diet Mediterania dikaitkan dengan mengonsumsi kadar HDL yang lebih tinggi. Cobalah makan malam diet Mediterania ini untuk memulai.
Pilih minyak dan lemak sehat untuk meningkatkan kolesterol baik. Aturan praktis yang baik adalah tetap menggunakan lemak cair untuk memasak, bukan yang padat.
Ini berarti minyak zaitun adalah pilihan yang lebih sehat daripada mentega, karena minyak zaitun berbentuk cair pada suhu ruangan.
Lemak yang berbentuk padat pada suhu ruangan seperti mentega, mengandung banyak lemak jenuh dan cenderung meningkatkan kolesterol LDL.
Jika berbicara tentang protein, pilihlah dada ayam tanpa lemak dibandingkan daging merah untuk menjaga asupan lemak jenuh tetap rendah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News