Indonesia Ikut 3 Uji Vaksin TBC, Ini Perkembangannya

26 September 2024 16:30

GenPI.co - Indonesia tengah melakukan 3 uji vaksin TBC untuk mengentaskan tuberkulosis di Tanah Air.   

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan diperlukan lebih dari sekadar diskusi dan konferensi, yakni tindakan yang berani dan agresif dalam pengembangan vaksin TBC.

“Kita akan mendengar kabar terkini mengenai 15 uji klinis vaksin TBC yang sedang berlangsung di seluruh dunia,” ujar dia, Kamis (26/9).

BACA JUGA:  Bio Farma dan BD Bekerja Sama untuk Memerangi TBC

Menkes membeberkan 3 uji vaksin TBC yang melibatkan Indonesia, yaitu M72/AS01E oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline.

Dia menerangkan Indonesia mulai memvaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024.

BACA JUGA:  Astaga! Ada 6.527 Kasus TBC di Kota Semarang

Hal ini menyusul uji klinis yang sebelumnya dilakukan di Afrika Selatan dan Kenya.

Selanjutnya ada BNT164a1 oleh BioNTech dan Biofarma.

BACA JUGA:  Tips Memberi Obat TBC pada Anak Agar Mendapat Efek Lebih Optimal

Menkes menyebut setelah menyelesaikan uji coba fase 1, Indonesia akan berpartisipasi dalam fase 2 kandidat vaksin TB mRNA dari BioNTech.

Selain itu, dalam uji vaksin AdHu5Ag85A oleh CanSinoBio dan Etana, Indonesia terlibat pada fase 1 uji klinis kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.

“Kami optimis bahwa salah satu uji coba ini akan selesai pada tahun 2028, sehingga membuka jalan bagi kemajuan vaksin TBC terbaru secepat mungkin,” papar Budi.

Di sisi lain, dia mengungkapkan selama 200 tahun terakhir, tuberkulosis merenggut lebih dari 1 miliar nyawa.

Bahkan penyakit ini masih membunuh lebih dari 4.000 orang setiap hari atau 1 nyawa setiap 20 detik.   

Maka dari itu, Menkes menilai Indonesia perlu memainkan peran lebih aktif dalam upaya global mengatasi tantangan dan melawan TBC.

Apalagi Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua.

Bahkan Indonesia sempat dikeluarkan dari uji coba vaksin TB multisenter karena kendala hukum.   

“Namun, kami telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama ini, menghilangkan hambatan untuk memungkinkan kolaborasi yang lebih luas dalam penelitian klinis,” jelas Menkes.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co