GenPI.co - Meskipun tetap aktif bergerak selama kehamilan sering dianjurkan, latihan tertentu berpotensi menimbulkan risiko, termasuk menyebabkan keguguran.
Penting untuk mengetahui aktivitas ini guna memastikan keselamatan ibu dan bayi.
Dilansir Times of India, berikut adalah olahraga yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
Aerobik berdampak tinggi, seperti berlari, melompat, atau sesi kardio yang intens, dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada rahim dan otot serta ligamen yang menopangnya.
Penelitian dari Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine menunjukkan bahwa wanita yang melakukan latihan berdampak tinggi memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami kontraksi rahim, yang dapat menyebabkan keguguran, terutama pada trimester pertama.
Pilih alternatif berdampak rendah seperti berenang atau yoga prenatal untuk tetap bugar tanpa mengorbankan keselamatan.
Olahraga kontak seperti basket, kriket, dan tinju menimbulkan risiko trauma langsung yang signifikan pada perut, yang dapat membahayakan perkembangan janin.
Menurut sebuah penelitian oleh American College of Obstetricians and Gynecologists, trauma fisik akibat olahraga kontak merupakan penyebab utama keguguran pada tahap awal dan pertengahan kehamilan.
Wanita hamil harus menghindari aktivitas yang berisiko tinggi terjatuh atau terbentur perut.
Meskipun HIIT populer karena efisiensinya dalam membakar kalori dan membangun kekuatan, sifatnya yang berintensitas tinggi dapat terlalu berat selama kehamilan.
British Journal of Sports Medicine menyoroti bahwa aktivitas fisik yang berlebihan, terutama bila dilakukan secara teratur, dapat meningkatkan risiko keguguran karena tekanan yang diberikan pada tubuh.
Ibu hamil sebaiknya mempertimbangkan latihan intensitas sedang seperti berjalan atau peregangan ringan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News