GenPI.co - Sekolah-sekolah di seluruh AS telah memperkenalkan latihan yoga, meditasi, dan kesadaran untuk membantu siswa mengelola stres dan emosi.
Dilansir AP News, ketika kesulitan siswa dalam mengatasi kesehatan mental menjadi jelas setelah pandemi COVID-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS tahun lalu mendukung penggunaan praktik tersebut di sekolah.
Penelitian telah menemukan bahwa program kesadaran berbasis sekolah dapat membantu, terutama di masyarakat berpendapatan rendah di mana siswa menghadapi tingkat stres atau trauma yang tinggi.
Program kesadaran ini sampai di Smith Elementary melalui kontrak dengan sistem sekolah, Clayton County Public Schools, di mana dua pertiga siswanya berkulit hitam.
GreenLight Fund Atlanta, sebuah jaringan yang mencocokkan komunitas dengan lembaga nirlaba lokal, membantu sistem sekolah Georgia membiayai program perhatian yang disediakan oleh Inner Explorer, sebuah platform audio.
Joli Cooper, direktur eksekutif GreenLight Fund Atlanta, mengatakan penting bagi kelompok tersebut untuk mendukung organisasi yang dapat diakses dan relevan bagi komunitas kulit berwarna di wilayah Greater Atlanta.
Anak-anak di seluruh negeri berjuang melawan dampak isolasi dan pembelajaran jarak jauh saat mereka kembali dari penutupan sekolah akibat pandemi.
CDC pada tahun 2023 melaporkan lebih dari sepertiga siswa terpengaruh oleh perasaan sedih dan putus asa yang terus-menerus.
Badan tersebut merekomendasikan sekolah menggunakan praktik kesadaran untuk membantu siswa mengelola emosi.
"Kami tahu bahwa kesehatan mental remaja dan anak-anak kita benar-benar tertekan," kata Direktur CDC Dr. Mandy Cohen kepada The Associated Press.
"Ada keterampilan nyata yang dapat kita berikan kepada remaja kita untuk memastikan bahwa mereka mampu mengatasi beberapa emosi besar."
Pendekatan terhadap perhatian penuh (mindfulness) merupakan suatu bentuk pembelajaran sosial-emosional yang telah menjadi titik api politik dengan banyak kaum konservatif yang mengatakan bahwa sekolah menggunakannya untuk mempromosikan gagasan progresif tentang ras, gender, dan seksualitas.
Namun para pendukung mengatakan program tersebut membawa perhatian yang sangat dibutuhkan terhadap kesejahteraan siswa.
"Jika Anda melihat angka-angkanya, sayangnya, di Georgia, jumlah anak-anak kulit berwarna yang memiliki pikiran untuk bunuh diri dan berhasil melakukannya cukup tinggi," kata Cooper.
"Jika Anda melihat jumlah psikolog yang tersedia untuk anak-anak ini, tidak ada cukup psikolog kulit berwarna."
Menurut statistik CDC, kaum muda kulit hitam memiliki tingkat bunuh diri yang tumbuh paling cepat di antara kelompok ras.
Antara tahun 2007 dan 2020, tingkat bunuh diri di kalangan anak-anak dan remaja kulit hitam berusia 10 hingga 17 tahun meningkat sebesar 144%. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News