Daftar Kombinasi Makanan dan Obat-obatan yang Harus Dihindari

30 Juni 2024 17:00

GenPI.co - Menggabungkan makanan dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa.

Memahami interaksi ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan efektivitas saat mengonsumsi obat.

Dilansir Times of India, berikut adalah beberapa kombinasi makanan dan obat-obatan yang harus dihindari.

1. Sayuran berdaun hijau dan pengencer darah

BACA JUGA:  Jangan Dibuang, Kuning Telur Mengandung Vitamin Utama dalam Jumlah Tinggi

Jika mengonsumsi Warfarin, hindari makan sayuran berdaun hijau. Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan brokoli kaya akan vitamin K, yang berperan penting dalam pembekuan darah.

Warfarin bekerja dengan cara menghambat aktivitas vitamin K sehingga menurunkan kemampuan darah untuk membeku.

BACA JUGA:  Kapan Waktu yang Tepat Mengonsumsi Suplemen Vitamin D?

Mengonsumsi vitamin K dalam jumlah besar dapat menangkal efek warfarin sehingga kurang efektif dan meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Kombinasi makanan dan obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko stroke atau tromboemboli dan mengurangi efektivitas warfarin, sehingga memerlukan penyesuaian dosis.

2. Produk susu dan antibiotik

BACA JUGA:  4 Vitamin Membantu Tubuh Lebih Sehat dan Panjang Umur

Hindari mengonsumsi susu, yogurt segera setelah atau sebelum mengonsumsi antibiotik seperti tetrasiklin dan fluoroquinolones.

Produk susu mengandung kalsium, yang dapat mengikat antibiotik tersebut di saluran pencernaan dan membentuk kompleks yang tidak larut.

Pengikatan ini mencegah penyerapan antibiotik sehingga mengurangi efektivitasnya.

Hal ini dapat menyebabkan pengobatan infeksi tidak tuntas, peningkatan risiko resistensi bakteri karena kadar antibiotik subterapeutik.

3. Alkohol dan pereda nyeri, antidepresan

Obat pereda nyeri, antidepresan, antihistamin, obat diabetes, dan obat tekanan darah memiliki peluang lebih tinggi untuk mengganggu alkohol.

Alkohol dapat berinteraksi dengan obat-obatan dalam beberapa cara, termasuk meningkatkan efek sedatif, mengubah metabolisme, dan meningkatkan risiko kerusakan hati.

Alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati, hipoglikemia, dan penurunan tekanan darah yang parah.

Risiko spesifik bergantung pada obat-obatan tetapi dapat berkisar dari ringan hingga berat.

4. ​Pisang dan obat tekanan darah​

Penghambat ACE seperti lisinopril, enalapril, penghambat reseptor angiotensin II mungkin memiliki dampak yang berbeda jika dikonsumsi bersama dengan pisang.

Pisang kaya akan potasium, dan ACE inhibitor serta ARB meningkatkan kadar potasium dalam darah dengan mengurangi ekskresi potasium melalui ginjal.

Mengonsumsi pisang atau makanan tinggi kalium lainnya dalam jumlah besar dapat menyebabkan hiperkalemia (kadar kalium berlebihan).

Hal ini dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, kelemahan atau kelumpuhan otot, dan serangan jantung yang berpotensi fatal.

5. Cokelat dan obat-obatan untuk mengobati gangguan sistem saraf

Jika mengonsumsi inhibitor monoamine oxidase (misalnya, phenelzine, tranylcypromine), kamu harus berhati-hati terhadap cokelat.

Cokelat mengandung tyramine, yang dapat berinteraksi secara berbahaya dengan inhibitor MAO.

Obat-obatan ini menghambat pemecahan tyramine, yang menyebabkan akumulasinya.

Kadar tyramine yang tinggi dapat menyebabkan krisis hipertensi, peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba dan berbahaya.

Cokelat dapat mengganggu obat-obatan ini dan menyebabkan sakit kepala parah, risiko stroke atau serangan jantung, dan krisis hipertensi akut yang memerlukan perawatan darurat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co