GenPI.co - Gejala penyakit autoimun multiple xclerosis (MS) sering dianggap menyerupai tanda-tanda penyakit lain.
Hingga saat ini, banyak masyarakat umum ataupun tenaga kesehatan yang kurang memahami penyakit itu.
Hal itulah yang menggerakkan PT Merck Tbk (Merck) dan Siloam Hospitals Lippo Village (Siloam Hospitals) berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang MS di Indonesia.
Neurologist Siloam Hospitals Lippo Village Rocksy Fransisca V Situmeang, menjelaskan bahwa MS adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat.
Penyakit itu disebabkan kerusakan myelin atau selubung pelindung saraf oleh sistem kekebalan tubuh.
Kerusakan pada myelin menyebabkan hubungan antara otak dan bagian tubuh lainnya terganggu.
“MS seringkali sulit didiagnosis karena gejalanya mirip dengan kondisi medis lain, seperti stroke dan gangguan penglihatan pada mata, dan dapat berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya,” ujar Rocksy.
Dia menjelaskan diagnosis MS bisa jadi cukup menantang karena tidak dapat ditegakkan hanya dengan satu tes khusus.
Hal ini untuk mengantisipasi kesalahan diagnosis yang dapat memperburuk kondisi dan mengakibatkan hilangnya fungsi pada salah satu anggota tubuh secara permanen.
”Salah satu jenis MS yang paling sering ditemukan ialah Relapsing-Remitting MS (RRMS). Gejala-gejala tertentu muncul pada seorang individu, hilang, dan setelah itu muncul kembali,” imbuh Rocksy.
Jessy, sahabat multiple sclerosis, berbagi pengalamannya agar tetap optimistis menghadapi penyakit itu.
Menurutnya, memiliki MS telah mengajarkannya banyak hal tentang ketabahan, ketekunan, dan menghargai setiap momen dalam hidup.
“Yng saya lakukan ialah embrace it dan terus produktif menjalani kegiatan sehari-hari. Dengan MS saya jadi lebih menyadari nilai-nilai hidup 4Gs (Grit, Gift, Grace dan Gratitude),” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News