GenPI.co - Jika kamu cenderung terbuka untuk mencoba hal-hal baru dan merupakan orang yang hangat dan sopan, kemungkinan besar akan mencoba menjadi vegan.
Sedangkan jika kamu adalah seseorang yang lebih tertutup, kaku, dan terkadang sedikit tidak menyenangkan, pada dasarnya kamu adalah pemakan daging.
Dilansir Daily Mail, hal tersebut berdasarkan tinjauan penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Zurich di Swiss.
Peneliti meneliti 17 penelitian tentang ciri-ciri kepribadian dan pola makan untuk menentukan karakteristik yang menentukan makanan yang dimakan.
Penulis studi Christopher Hopwood, seorang profesor psikologi di Universitas Zurich mengatakan para peneliti tertarik pada faktor-faktor yang memotivasi pola makan vegetarian dan vegan.
"Karena potensinya memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan, hak-hak hewan, pengurangan risiko penyakit zoonosis, dan kesehatan masyarakat," katanya.
Keterbukaan mencerminkan keingintahuan terhadap pengetahuan dan kemauan untuk mencoba hal-hal baru dan umumnya terkait dengan pandangan politik liberal atau egaliter.
Hal ini juga terkait dengan solidaritas dan kasih sayang terhadap hewan serta sikap pro-lingkungan, yang diterjemahkan menjadi veganisme.
Agreeableness melibatkan kecenderungan untuk bersikap hangat, penuh kasih sayang, dan sopan, yang serupa dengan keterbukaan, berkorelasi dengan kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dan lingkungan.
Para peneliti menemukan bahwa vegan bahkan lebih terbuka dibandingkan vegetarian.
Tim Swedia melakukan meta-analisis terhadap penelitian yang mengamati ciri-ciri kepribadian dalam kaitannya dengan kebiasaan makan.
Sebanyak 17 penelitian dilibatkan, yang melibatkan hampir 70.000 peserta dari negara-negara termasuk Jerman, Amerika, dan Selandia Baru.
Semua penelitian menggunakan inventaris Lima Besar, yang mengukur lima ciri kepribadian: keterbukaan, keramahan, neurotisme, ekstraversi, dan kesadaran.
Peserta menilai seberapa setuju atau tidak setujunya mereka dalam skala satu sampai lima dengan sekitar 50 pernyataan singkat, seperti "Saya merasa nyaman berada di dekat orang lain" dan "Saya mempunyai kata-kata yang baik untuk semua orang."
Para peneliti menemukan bahwa individu yang diidentifikasi sebagai vegan atau vegetarian memiliki skor lebih tinggi dalam ciri-ciri kepribadian keterbukaan dan keramahan.
Keterbukaan lebih tinggi pada vegan dibandingkan vegetarian dan juga lebih tinggi pada vegan dibandingkan omnivora, sedangkan keramahan lebih tinggi pada vegan dibandingkan omnivora.
Studi ini tidak menemukan hubungan yang konsisten antara neurotisme, ekstraversi, kesadaran, dan gaya makan, sehingga menunjukkan bahwa hanya keterbukaan dan keramahan yang membuat perbedaan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News