GenPI.co - Berpikir dengan tenang adalah prioritas utama bagi kita semua. Setiap hari kita mengambil keputusan yang mendukung atau menentang kesehatan otak.
Banyak variabel yang berkontribusi terhadap kesehatan otak kita terletak di dalam tembok rumah kita.
Berikut adalah tiga sumber racun otak yang tersembunyi di rumah kita dan cara membantu mengurangi risiko yang ditimbulkannya, dilansir Psychology Today.
Produk penyegar udara
Di toko kelontong dan toko obat, biasanya kita menemukan lorong yang dipenuhi banyak produk "pengharum ruangan".
Mulai dari lilin wangi hingga semprotan "berbau segar" hingga penyebar udara plug-in "alami", kita diberitahu melalui pemasaran untuk menggunakan produk ini untuk menutupi bau tak sedap dan membuat rumah kita harum kembali.
Ada masalah besar di sini: produk-produk ini biasanya mengandung sejumlah bahan kimia yang bila dilepaskan dapat langsung merusak kesehatan kita, termasuk kesehatan otak kita.
Lilin beraroma dan semprotan aerosol dapat melepaskan partikel tingkat tinggi yang diketahui merupakan racun otak.
Jika kamu memilih untuk menyegarkan udara, pertimbangkan untuk merebus beberapa bumbu dan herba dalam air di atas kompor.
Asap saat memasak
Memasak di rumah adalah cara luar biasa untuk memastikan kamu memberikan bahan-bahan berkualitas untuk otak.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa memasak di dalam ruangan adalah salah satu kontributor utama polusi udara di dalam ruangan, yang pada gilirannya merupakan faktor risiko memburuknya fungsi otak.
Kamu dapat membantu mengurangi risiko ini dengan menjaga jendela tetap terbuka saat memasak, menggunakan tudung asap atau sistem ventilasi lainnya, mengurangi memasak hidangan berasap dengan suhu tinggi, dan menggunakan alat pembersih udara.
Perabotan baru, cat, dan bahan kimia
Kita semua bersemangat memikirkan rumah baru, renovasi, perabot baru, atau warna cat baru. Namun penelitian menunjukkan bahwa semua hal ini dapat meningkatkan paparan kita terhadap “pembuangan gas” VOC dan polutan udara lainnya.
Paparan VOC dalam ruangan diketahui merupakan risiko kesehatan, dan telah terbukti berkorelasi dengan memburuknya tes kognitif.
Risiko pelepasan gas tampaknya menjadi risiko yang lebih signifikan untuk kelompok pembelian tertentu termasuk karpet baru, furnitur kayu pres/rekayasa, kasur busa baru, dan cat atau bahan kimia cair. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News