Kasus Diabetes Anak Meningkat, Ibu Perlu Bijak Soal Jajanan Kekinian

20 Mei 2023 22:20

GenPI.co - Kasus diabates anak dapat dikatakan mengkhawatirkan. Terjadi peningkatan mencapai 70 kali lipat anak yang menderita diabetes pada 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2010.

Angka yang dirilis oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut juga membeberkan setidaknya ada 1.645 kasus diabetes anak yang tersebar di sejumlah daerah di tanah air.

Sebesar 46,2 persen dialami oleh anak usia 10-14 tahun, 31,05 persen anak usia 5-9 tahun, 19 persen pada usia 0-4 tahun, dan 3 persen pada anak usia lebih dari 14 tahun.

BACA JUGA:  Dokter Beber Berbagai Manfaat Puasa untuk Penyandang Diabetes

Memang banyak faktor yang membuat anak terkena diabetes, salah satu yang menjadi sorotan adalah jajanan kekinian yang tidak jelas mengenai nilai gizi atau nutrisinya.

Sebut saja minuman soda, minuman boba, pisang cokelat lumer, dan jajanan lainnya yang bisa jadi mengandung tinggi gula.

BACA JUGA:  5 Manfaat Nangka untuk Kesehatan, Mampu Kendalikan Diabetes

Ahli gizi Ides Haeruman Taufik menyebutkan faktor yang menimbulkan diabetes pada anak, salah satunya tidak terlepas dari jajan sembarangan.

"Anak-anak dibelikan jajanan yang mengandung gula. Gula akan merangsang kerja insulin secara cepat dan menurunkannya lagi secara cepat, sehingga terjadi shock therapy bagi tubuh anak," ujarnya kepada GenPI.co.

BACA JUGA:  Pakar Sebut Makanan Cepat Saji Berisiko Menyebabkan Anak Terkena Diabetes

Menurut Ides, makanan dan minuman yang dikonsumsi anak sangat tergantung dari apa yang disajikan oleh orang tua, terutama ibu.

"Sekarang anak-anak dengan mudah makan es krim yang nilai gulanya tinggi dan minum minuman ringan sudah menjadi kebiasaan. Anak jadi terlalu sering diguncang oleh makanan dan minuman dengan glukosa tinggi," jelasnya.

Jika tidak disikapi dengan bijak, maka tidak mungkin kasus diabetes pada anak bakal terus meningkat.

Orang tua pun diminta untuk memperhatikan jajanan yang diberikan kepada anak dan juga menjaga berat badan anak agar tidak terjadi overweight atau obesitas.

"Dulu tahun 2000 awal saya menangani diabetes anak itu setahun hampir tidak ada kasus. Dalam waktu 5 tahun hanya ada tiga anak. Tapi, di atas 2010 itu anak-anak menjadi lebih rentan kena diabetes," tuturnya.

Ides menyarankan para ibu menyiapkan pola makan yang ideal bagi anak dengan memberikan makanan gizi seimbang.

Pola makan yang baik bagi anak terbagi menjadi empat bagian, yaitu sebelah kiri 2/3 sumber karbohidrat dan 1/3 protein hewani maupun nabati, serta sebelah kanan 1/3 buah-buahan dan 2/3 sayuran.

Ides menekankan agar anak lebih banyak makan sayuran karena mampu memberikan massa di lambung lebih lama, sehingga anak tidak sering konsumsi camilan.

"Ketika sayuran bebarengan masuk dengan gula, misal teh manis, sayuran memperlambat proses penyerapan glukosa. Sayuran membentengi tubuh anak," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co