3 Jenis Obat Asma Ini Ternyata Paling Ampuh, Jangan Salah Pilih

09 September 2022 06:00

GenPI.co - Asma merupakan kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Oleh sebab itu, pengobatan asma tetap perlu rutin dilakukan untuk membantu mengendalikan gejala asma agar tidak mudah kambuh.

Asma bronkial alias asma, merupakan penyakit akibat peradangan dalam saluran udara (bronkus).

Peradangan itu akhirnya membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif.

BACA JUGA:  3 Obat Batuk Berdahak Ini Ternyata Paling Ampuh, Jangan Salah Pilih

Akibatnya, saluran pernapasan menyempit sehingga udara yang masuk ke paru-paru jadi terbatas.

Peradangan juga membuat sel di saluran pernapasan membuat lebih banyak lendir dari biasanya. Lendir ini dapat makin mempersempit saluran pernapasan dan menyulitkan kamu untuk bernapas lega.

BACA JUGA:  3 Obat Batuk Kering Ini Ternyata Sangat Ampuh, Jangan Salah Pilih

Pengobatan asma di dokter umumnya dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengobatan jangka panjang dan jangka pendek.

Dokter akan merekomendasikan pengobatan jangka pendek terhadap pengidap asma intermiten

BACA JUGA:  5 Obat Flu Ini Ternyata Paling Ampuh, Jangan Salah Pilih

Terapi obat asma jangka pendek bertujuan untuk meredakan serangan asma mendadak dengan segera.

Obat ini dapat mengatasi gejala-gejala asma akut saat serangannya kambuh.

Obat ini bekerja lebih cepat, yaitu hanya dalam hitungan menit dan bertahan selama 4-6 jam.

Akan tetapi, obat ini tidak disarankan untuk pemakaian rutin atau sehari-hari.

Obat asma jangka pendek hanya bersifat sebagai pertolongan pertama.

Berikut ini adalah berbagai obat asma jangka pendek yang diresepkan dokter dan yang bisa dibeli bebas di apotek seperti dikutip dari HelloSehat, Jumat (9/9/2022):

1. Kortikosteroid Oral dan Intravena

Biasanya, dokter mungkin akan meresepkan obat steroid minum, seperti prednisone dan methylprednisolone, ketika gejala asma tidak dapat dikendalikan dengan obat hirup.

Obat steroid oral hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, dan hanya untuk mengobati jenis serangan asma yang parah.

Biasanya dokter akan meresepkan obat steroid oral hanya untuk 1-2 minggu.

Pasalnya, obat steroid oral dapat menyebabkan efek samping serius jika digunakan jangka panjang.

Risiko efek sampingnya dapat termasuk kenaikan berat badan, hipertensi, otot-otot melemah, mudah memar, dan lain sebagainya.

2. Inhaler Short-acting Beta 2-agonis

Obat inhaler ini termasuk jenis bronkodilator yang bekerja cepat menghentikan gejala asma ketika serangan kambuh.

Pilihan pertama obat asma golongan ini, yakni: Albuterol; Pirbuterol; Levalbuterol.

Obat golongan beta agonis short-acting dapat dipakai menggunakan inhaler genggam (portabel) atau nebulizer.

3. Ipratopium

Ipratropium lebih banyak digunakan untuk mengobati emfisema dan bronkitis kronis. Obat ini juga dapat digunakan sebagai terapi bronkodilator kerja cepat.

Fungsinya untuk segera mengendurkan otot-otot saluran napas yang menegang ketika serangan asma kambuh.

Jadi, Genpiple dapat menggunakan obat ini ketika gejala asma baru mulai muncul. (HelloSehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co