GenPI.co - Menurut Mark Rowland, psikolog dari Yayasan Kesehatan Mental Inggris mengatakan ada kombinasi rumit dari kepribadian, faktor keluarga, lingkungan bermain yang dapat membuat sebagian orang lebih rentan terhadap pikiran yang cemas.
"Kami telah melihat Google mencari kecemasan naik 150% dalam delapan tahun terakhir, jadi kami tahu orang-orang mencari informasi," kata Mark Rowland dilansir Mirror.
Menurutnya kondisi jiwa tersebut dapat diatasi dengan 3 langkah efektif berikut ini.
Pikiran yang gelisah merupakan respon yang wajar terhadap hal-hal yang tidak masuk akal yang telah terjadi dalam hidup kita.
Hal yang harus dilakukan adalah memahami bahwa kecemasan adalah sesuatu lazim terjadi dan tidak boleh diabaikan.
Jika sudah mengalami kondisi gelisah yang berlebihan saatnya membawa diri kita keluar untuk memikirkan tentang skenario masa depan dan merencanakannya dengan baik.
Fokus ke hal-hal produktif yang terjadi saat ini. Pemikiran yang cemas menjadi tidak proporsional terhadap risiko yang akan ditanggung.
Kecemasan tidak menyerang orang-orang dengan cepat. Seringkali ada serangkaian penyebab dan pengalaman yang menjelaskan mengapa mereka merespons dengan cara tertentu.
“Ini seringkali jauh lebih logis daripada yang dipahami orang. Jika seseorang mengalami bentuk bullying maka kecemasan sosial merupakan respon yang umum dan dapat dimengerti, ”kata Rowland.
Jika respons terhadap suatu kejadian telah menjadi cara yang disfungsional untuk merespon orang lain, itu bisa menjadi masalah serius, namun bisa di atasi. Caranya dengan memberikan reaksi positif dari kejadian tersebut dan melupakannya.
Jika kecemasan adalah respons terhadap pengalaman masa lalu, maka hal tersebut dapat diatasi dengan terapi detoks tubuh yang dapat meredakan gejala cemas.
“Titik awalnya adalah bertanya, apa akar dari pemikiran yang cemas dan apa yang coba dikomunikasikan? Kami akan menyarankan apa pun yang membantu seseorang untuk berhenti dan melakukan sesuatu yang berbeda jika apa yang mereka lakukan saat ini mengarah ke hal yang sangat berbahaya,” jelas Rowland.
Cara terapi tersebut dilakukan dengan mudah. Seperti rajin olahraga, relaksasi, makan sehat, menghindari alkohol, memiliki ruang untuk diam dan berefleksi, dan menyambung kembali ke alam adalah langkah positif.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News