GenPI.co - Tak bisa dimungkiri, migrain yang menyerang mendadak tentu membuat siapa pun sulit beraktivitas dengan nyaman.
Apalagi, rasa sakitnya sering digambarkan sangat intens, yang bisa bertahan selama berjam-jam hingga berhari-hari.
Saat migrain kambuh, kebanyakan orang akan butuh minum obat agar sakit kepala mengganggu tersebut cepat reda.
Berikut 5 obat yang ampuh digunakan untuk mengatasi gejala migrain:
Paracetamol atau acetaminophen merupakan obat golongan analgesik yang bekerja mengubah cara tubuh merespons rasa sakit.
Paracetamol digunakan untuk meredakan sakit kepala akibat migrain yang tergolong ringan hingga sedang.
Namun, jenis obat ini juga terkadang digunakan untuk mengobati migrain yang berat.
Rekomendasi dosis tunggal paracetamol untuk migrain pada orang dewasa, yaitu sebesar 1.000 mg.
Dosis tunggal ini diyakini dapat mengurangi rasa sakit kepala migrain dari sedang atau berat dalam waktu sekitar 2 jam.
Aspirin merupakan obat analgesik yang bekerja menghentikan produksi zat prostaglandin dalam tubuh.
Aspirin dapat digunakan untuk meredakan migrain yang ringan hingga sedang.
Beberapa penelitian merekomendasikan, aspirin dengan dosis tinggi, yaitu 900-1.300 mg, bisa diberikan saat timbul gejala pertama kali atau serangan migrain akut.
Sementara aspirin dosis rendah, yaitu 81-325 mg per hari, dinilai sebagai pilihan pengobatan yang efektif untuk sakit kepala migrain berulang.
Namun, penggunaan obat aspirin untuk mengobati migrain pun perlu berhati-hati.
Jika dikonsumsi berlebihan dan dalam jangka panjang, risiko efek samping aspirin dapat terjadi, seperti iritasi lambung atau perdarahan di perut.
Ibuprofen merupakan obat pereda nyeri golongan NSAID. Obat golongan ini bekerja dengan menghalangi enzim siklooksigenase dalam memproduksi hormon prostaglandin yang berperan menyebabkan migrain.
Ibuprofen sebagai obat migrain generik tersedia dalam bentuk tablet atau suspensi (cair).
Dosis ibuprofen sebagai obat sakit kepala sebelah ringan hingga sedang adalah 200-400 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Disebutkan dalam laman Cochrane, penggunaan dosis tunggal ibuprofen sebesar 400 mg sama efektifnya dengan mengonsumsi aspirin 1.000 mg dalam mengatasi sakit kepala migrain.
Triptan merupakan kelompok obat golongan selective serotonin receptor agonists (SSRA).
Obat golongan ini bekerja dengan merangsang serotonin, senyawa kimia dalam otak yang mampu menghentikan rasa sakit dengan mengurangi peradangan dan menyempitkan pembuluh darah.
Menurut National Headache Foundation, triptan digunakan untuk mengobati migrain akut.
Obat-obatan akut dirancang untuk menghentikan serangan migrain atau sakit kepala kluster setelah serangan dimulai.
Sebagai obat migrain akut, triptan membantu meringankan berbagai gejala yang muncul saat serangan terjadi, seperti sakit kepala, mual, serta yang terkait dengan aura, yaitu kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Namun, ada beberapa efek samping yang bisa timbul dari konsumsi obat ini, seperti mual, pusing, mengantuk, dan otot melemah.
Naproxen termasuk ke dalam golongan NSAID, yang bekerja dengan cara menghalangi enzim siklooksigenase dalam memproduksi prostaglandin.
Obat ini biasanya diresepkan dokter untuk meredakan sakit kepala sedang hingga berat.
Sebagai obat migrain, dokter biasanya meresepkan 250 mg naproxen setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.
Namun, obat ini tidak boleh digunakan lebih dari 1.000 mg per hari untuk menghindari efek samping serius yang mungkin ditimbulkannya, seperti peradangan di usus, kerusakan ginjal, dan sebagainya.(HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News