GenPI.co - Mengecek tekanan darah secara rutin ternyata juga penting untuk dilakukan nonpenderita hipertensi.
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi dr. Erwinanto mengatakan bahwa tekanan darah harus dikendalikan, baik bagi pasien maupun individu yang tidak menderita hipertensi.
Pasalnya, riset membuktikanbahwa penurunan tekanan darah bagi pasien hipertensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, dan gagal ginjal.
Ketiga penyakit itu berhubungan dengan tingkat kematian tinggi serta menghabiskan biaya terbesar dari penyakit katastropik di Indonesia.
"Bagi individu yang bukan penyandang hipertensi, tekanan darah juga perlu dikendalikan untuk mencegah terjadinya hipertensi," ujarnya, dilansir dari Antara, Rabu (25/5).
Erwinanto menjelaskan, setiap peningkatan tekanan darah sebesar 20/10 mm Hg berhubungan erat dengan peningkatan kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke sebesar dua kali.
Perhitungan itu dimulai dari tekanan darah normal, yaitu 115/75 mm Hg.
Peningkatan tekanan darah juga meningkatkan kejadian penyakit ginjal secara bermakna. Di tingkat masyarakat, pencegahan hipertensi diharapkan dapat menurunkan prevalensi hipertensi.
Oleh karena itu, Erwinanto mengimbau masyarakat untuk mengukur tekanan darah secara akurat, guna mengetahui menderita hipertensi atau tidak.
Jika menderita hipertensi, tekanan darah harus dikendalikan dan diturunkan dengan cara terapi perubahan gaya hidup dengan atau tanpa terapi obat.
"Apabila tidak menderita hipertensi, kendalikan tekanan darah melalui usaha pencegahan agar tekanan darah tidak naik melalui terapi perubahan gaya hidup," katanya.
Lebih lanjut, Erwinanto mengatakan pengendalian tekanan darah yang dilakukan akan berdampak pada hidup yang lebih lama.
“Sebab, peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), stroke, serta gagal ginjal,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News