GenPI.co - Ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt, William Schaffner, mengingatkan pentingnya asupan cairan saat menjalankan ibadah puasa. Oleh karenanya, mengawali buak puasa dengan air putih sangat dianjurkan.
Ia menjelaskan tubuh yang terdiri dari 70 persen air itu harus tetap terjaga kelembabannya.
"Setiap orang wajib memenuhi kebutuhan cairan dengan mengatur jadwal minum delapan gelas atau 2 liter per hari," ujar Schaffner dikutip dari laman Gulf News.
Mengenai kebutuhan air saat puasa, ia menyebut sangat penting untuk menghindarkan dari dehidrasi.
Karena jika tubuh dehidrasi, oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu dan bisa menyebabkan masalah kesehatan baru, seperti lemas hingga pingsan.
Tidak hanya menyebabkan fisik seseorang lemah sehingga meningkatkan risiko batal berpuasa, kekurangan cairan juga berhubungan dengan turunnya kekebalan tubuh, dan itu berbahaya di masa pandemi covid-19.
“Hidrasi membantu fungsi dan sistem organ tubuh bekerja dengan baik. Jika sebaliknya dan terganggu, ini pun bisa mempengaruhi keseimbangan sistem imun,” jelasnya.
Adapun, dalam memilih cairan ia mengatakan sumber terbaik adalah air putih.
“Banyak orang salah mengartikan cairan dengan memasukkan soda, kopi, dan minuman perasa lain sebagai cairan. Yang benar adalah air putih tanpa campuran,” pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News