GenPI.co - Salah satu penyebab keterbatasan penyediaan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia ialah letak geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.
Keterbatasan penyediaan sistem pelayanan kesehatan tersebut, termasuk untuk pengobatan kanker payudara yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Jokowi.
Padahal menurut Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM mengatakan untuk pengobatan kanker payudara dibutuhkan panduan penatalaksanaan yang komprehensif.
Selain itu juga terus mengalami pembaharuan sebagai upaya optimalisasi hasil pengobatan pasien di seluruh wilayah di Indonesia.
"Komunikasi antara para ahli onkologi juga menjadi kebutuhan penting agar dapat saling bertukar informasi dan bertukar pendapat," jelas dokter Cosphiadi saat webinar bersama Roche Indonesia, Selasa (2/11).
Menurut dokter Cosphiadi, kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi sejak dini dan mempunyai tingkat kesintasan yang cukup tinggi. Jika penanganannya dilakukan secara tepat waktu dan optimal.
Sayangnya, saat ini tenaga kesehatan profesional, terutama dokter spesialis onkologi, tidak tersebar merata di setiap daerah.
Kondisi tersebut mendorong Roche Indonesia mengembangkan Breast Cancer Experts Network (BCEN) sebagai platform netral untuk para ahli onkologi di platform Docquity Breast Cancer Experts Network.
Platform tersebut diklaim menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan sudah beroperasi di enam negara termasuk Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News