Gejala Hipertensi Bisa Bawa Petaka - Awas Darah Tinggi

01 November 2021 12:30

GenPI.co - Jangan abaikan gejala hipertensi ini. Pelan-pelan ini bisa bawa petaka. Awas! Darah tinggi bisa tak terkendali.

Pada kebanyakan kasus, hipertensi tidak menyebabkan sakit kepala atau mimisan, kecuali dalam kasus krisis atau keadaan darurat medis ketika tekanan darah mencapai 180/120 mm Hg atau lebih tinggi.

Jika tekanan darah Anda sangat tinggi dan mengalami sakit kepala, mimisan, atau merasa tidak enak badan, cobalah menunggu selama lima menit dan lakukan tes ulang.

BACA JUGA:  Herbal Cespleng untuk Hipertensi - Tekanan Darah Tinggi Stabil

Jika pembacaan tetap pada angka 180/120 mm Hg atau lebih, segeralah mencari pertolongan darurat medis.

Sementara jika mengalami sakit kepala parah atau mimisan dan tidak sehat, hubungi dokter.

BACA JUGA:  Darah Tinggi Langsung Ambrol, Penderita Hipertensi Makan 3 Buah

Sebab, itu mungkin saja gejala kondisi kesehatan lainnya. Penting untuk diingat kembali bahwa hipertensi tidak selalu menunjukkan gejala.

Untuk itu, penting untuk tetap melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin.

BACA JUGA:  Buah Aman untuk Hipertensi - Darah Tinggi Turun dalam Sekejap

AHA menganjurkan orang dewasa dengan tekanan darah normal melakukan pengecekan setidaknya setiap tahun di tempat pelayanan keseahtan atau komunitas kesehatan terdekat.

Jika memiliki hipertensi, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memonitor tekanan darah lebih sering di rumah serta menganjurkan perubahan gaya hidup.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tekanan darah ditulis dalam dua angka, yakni sistolik dan diastolik.

Sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkonstraksi atau berdenyut.

Sementara diastolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara setiap denyut.

Hipertensi didiagnosis ketika pembacaan tekanan darah pada dua hari berbeda mencapai 140 mmHg untuk sistolik dan/atau 90 mmHg untuk diastolik.

Semakin tinggi tekanan darah seseorang, risiko kesehatan seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke, juga akan meningkat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hipertensi biasanya berkembang seiring waktu.

Kondisi ini bisa terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, atau kondisi kesehatan tertentu yang mendasarinya, termasuk diabetes dan obesitas.

Hipertensi juga mungkin terjadi selama periode kehamilan.

Maksudnya, kebanyakan orang tidak sadar karena tak mengalami gejala hipertensi yang jelas.

Maksudnya, kebanyakan orang tidak menyadarinya karena tak mengalami gejala hipertensi yang jelas.

Untuk itu, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.

Namun, menurut WebMD, WHO, dan American Heart Association (AHA), jika tekanan darahnya sangat tinggi, beberapa gejala hipertensi berikut mungkin bisa muncul:

Sakit kepala parah, termasuk sakit kepala di pagi hari Mimisan Detak jantung tidak beraturan

Masalah pengelihatan Pada kasus yang lebih parah, gejala hipertensi bisa mencakup:

Kelelahan atau kebingungan Sakit dada Mual dan muntah Sulit bernapas Kecemasan Sulit tidur Wajah memerah

Menurut AHA, wajah memerah terjadi ketika pembuluh darah di wajah melebar.

Kondisi ini bisa terjadi secara tidak terduga atau pun sebagai respons terhadap pemicu tertentu, seperti paparan sinar matahari, cuaca dingin, makanan pedas, produk perawatan kulit, dan lainnya.

Meskipun wajah bisa memerah ketiak tekanan darah lebih tinggi daripada biasanya, namun tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan penyebab wajah merah.

Beberapa orang merasakan gejala lain tersebut mungkin berkaitan dengan hipertensi, tetapi mungkin juga tidak. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co