GenPI.co - Tak hanya sekadar tren, bersepeda dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah masuknya virus. Namun, apakah gowes aman dilakukan bagi para penyintas penyakit jantung?
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp. JP., bersepeda sebetulnya aman-aman saja dilakukan oleh orang dengan penyakit bawaan, sekali pun jantung. Namun, perlu diperhatikan persiapan fisik sebelum gowes.
"Kesalahan para pengidap jantung adalah tak melakukan pemanasan, padahal tubuh mereka perlu tune ini lebih dulu. Tipsnya apabila ingin berolahraga sepeda bisa melakukan echocardiography dan treadmill exercise test," ujar Dokter Vito dalam keterangan resminya.
Dokter sekaligus presenter acara kesehatan itu mengatakan, pemanasan tersebut wajib dilakukan mengingat kemampuan tubuh penyintas jantung belum stabil seperti orang normal. Maka dari itu perlu penyesuaian sebelum gowes.
Dari test ini, lanjut Vito, maka bisa ditentukan durasi dan frekuensi gowes yang ideal. Untuk menguatkan badan, Vito menyarankan agar pasien bisa meminum obat khusus rekomendasi dokter.
"Seperti kendaraan ada perawatan, jantung juga apabila perlu obat ya diminum," imbuhnya.
Menurut Vito, pangidap penyakit jantung tak perlu ragu untuk melakukan olahraga seperti bersepeda.
Pasalnya, bersepeda pada orang dengan masalah jantung kesempatan hidupnya masih lebih baik dibanding tidak berolahraga sama sekali.
"Ini karena jika ada penyumbatan di pembuluh darah jantung, misalnya orang yang rajin berolahraga, terutama yang tipe aerobik, maka dia punya jalan tikus banyak, namanya pembuluh darah kolateral," jelasnya.
Pembuluh darah kolateral yang berukuran tipis ini bisa membantu mengaliri darah ke otot-otot jantung, terutama saat ada penyumbatan di salah satu jalur aliran.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News