GenPI.co - Saat ini sudah banyak wanita yang pakai pantyliner setiap hari karena alasan tertentu seperti keputihan atau flek yang sering kali muncul di luar jadwal menstruasi.
Menurut dr. Jessica Shepherd, seorang spesialis kandungan dan kebidanan, memakai pantyliner setiap hari tidak bahaya asalkan rutin diganti paling lama setiap 4 jam.
Pasalnya, jarang mengganti pantyliner akan mendatangkan berbagai risiko kesehatan, antara lain sebagai berikut.
Iritasi pada organ kewanitaan
Salah satu bahaya memakai pantyliner setiap hari dan jarang diganti adalah berisiko menyebabkan iritasi pada vulva atau bibir organ kewanitaan yang bersentuhan dengan produk tersebut.
Ini biasanya terjadi karena pantyliner yang dijual di pasaran biasanya tidak terbuat dari 100% katun yang lembut dan aman untuk kulit.
Alergi pewangi dan pemutih
Melansir jurnal Environment International, berbagai produk pantyliner saat ini sudah dicampur dengan beberapa bahan pewangi yang mengandung volatile organic compounds (VOCs)
Bagi orang-orang yang peka terhadap bahan tersebut, bahkan memakai pantyliner sekali saja sudah bisa menimbulkan reaksi alergi pada area kewanitaan seperti gatal, rasa terbakar dan kulit kemerahan.
Infeksi
Organ kewanitaan yang sehat adalah yang bisa ‘bernapas’ dan mendapat sirkulasi udara yang cukup.
Pori-pori pada celana dalam sebenarnya berfungsi untuk membantunya agar cukup mendapatkan udara.
Sementara jika kamu menggunakan pantyliner, pori-pori tersebut akan tertutupi oleh bagian plastik pantyliner yang menempel pada celana dalam. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News