Awas Jebakan Pandemi! Pesan Penting Epidemiolog Tolong Disimak

02 Agustus 2021 12:30

GenPI.co - Ada alarm bahaya yang dinyalakan epidemiolog. Pesan pentingnya mohon jangan diacuhkan dulu. Jebakan pandemi dikhawatirkan membuat Indonesia makin kolaps. 

Saat ini, tren kasus harian covid-19 di Indonesia masih tetap berada di angka puluhan ribu. Jumlah kematian akibat covid-19 juga masih di atas 1.000 orang.

Hal itu disinyalir terjadi karena pemerintah tak menggantikan fungsi pembatasan dengan perilaku 3M, tracing-testing yang tepat, dan vaksinasi yang masif.

BACA JUGA:  Epidemiolog UI Beber Kejanggalan Jokowi Cari Obat di Apotek, Wow!

Epidemiolog mendesak pemerintah untuk mengatasi pandemi dengan baik dan tepat sasaran.

Pemerintah memang telang merespons cepat. Saat pandemi covid-19 mengalami lonjakan pada akhir Juni 2021, pemerintah langsung menerapkan PPKM Darurat pada 3 Juli-20 Juli 2021.

BACA JUGA:  Pak Jokowi, Mohon Dengarkan Analisis Pakar Epidemiologi Ini

Setelah lebih dari dua minggu, pemerintah kembali menerapkan pembatasan, namun mengganti istilah PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4.

PPKM Level 4 diterapkan dari 21 Juli 2021 dan berakhir pada Senin, 2 Agustus 2021.

BACA JUGA:  Pandu Riono: Orang Pintar Pakai Masker, Bukan Minum Obat Cacing

Hari ini, pemerintah akan mengumumkan nasib PPKM Level 4 di Indonesia, akan diperpanjang atau dilonggarkan.

Pengumuman ini dianggap penting oleh epidemiolog Pandu Riono. Dia menyebut, Indonesia berada di jebakan pandemi.

Dilema PPKM menjadi penyebab utama Indonesia bisa jatuh dalam jebakan pandemi.

Jebakan pandemi berarti naik turunnya kasus covid-19, tanpa ada solusi tegas dari pemerintah. Ini yang membuat negara disebut tak bisa lepas dari pandemi.

"Saat ini pemerintah belum punya national respon plan, bagaimana mengendalikan pandemi ini supaya bisa diatasi," ujar Pandu Riono, dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin, 2 Agustus 2021.

Pandu tak ingin pemerintah terlalu cepat mengambil kebijakan melonggarkan PPKM. 

"Kita harus menekan kasus serendah-rendahnya, kita pantau selalu. Kalau tidak, ada lonjakan ketiga yang jauh lebih dahsyat," katanya.

Dasar pemikirannya didukung data. Saat ini, varian delta terus bermutasi. Pandu menilai, segala jenis pembatasan hanya bersifat sementara.

"Karena virus sudah berkembang, pembatasan hanya bersifat sementara. Karena kalau kita longgarkan, akan terjadi peningkatan," tuturnya.

Solusi yang diberikan Pandu, pemerintah bisa menggantikan pembatasan yang sangat ketat agar masyarakat bisa pulih.

"Tapi kalau itu tidak dipenuhi, jangan dilonggarkan dulu," ujar Pandu.

Dari sudut pandang pemikirannya, Indonesia belum siap untuk pelonggaran.

"Akan terjadi kenaikan lagi kalau dilonggarkan. Kita akan memasuki kenaikan, penurunan, gitu terus," tuturnya. (*)

 

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co