Militer Myanmar Bisa Jumpalitan, Diam-diam Ada Manuver Mematikan

04 April 2021 04:20

GenPI.co - Terdapat sebuah manuver mematikan yang diam-diam dilakukan oleh masyarakat Myanmar, dan bisa membuat junta militer jumpalitan tak karuan.

Huru-hara yang terjadi pasca gerakan kudeta pemimpin sipil Aung San Suu Kyi oleh militer Myanmar masih terus berlangsung hingga kini.

BACA JUGA: Manuver Indonesia Mematikan, Gandeng China Buat Hajar Myanmar

Kebrutalan junta militer Myanmar semakin parah bahkan telah memakan ratusan korban jiwa, sehingga menjadi sorotan dunia.

Namun kini junta militer harus waspada pasalnya sepuluh kelompok milisi di etnis terbesar di Negara Bagian Shan telah mendeklarasikan dukungan mereka kepada rakyat.

Negara Bagian Shan adalah rumah bagi beberapa etnis tentara bersenjata yang berada di luar kendali pemerintah pusat.

Pemimpin kelompok Dewan Restorasi Negara Bagian Shan, Yawd Serk, mendeklarasikan dukungan itu dalam pertemuan virtual milisi Myanmar pada Sabtu (3/4).

"Saya ingin menyatakan bahwa 10 kelompok resmi mendukung rakyat yang meminta penghentian kediktatoran," ujar Yawd, melansir dari AFP.

Yawd juga menegaskan tidak lagi mengindahkan perjanjian gencatan senjata jika junta militer tidak segera menghentikan semua tindakan kekerasan termasuk terhadap demonstran. 

Perjanjian gencatan senjata merupakan hasil dari perundingan damai dengan pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Sejumlah kelompok milisi etnis sendiri sudah melakukan serangan terpisah di daerah masing-masing dalam sepekan belakangan, salah satunya Serikat Nasional Karen (KNU) yang berbasis di negara bagian Kayin, dekat perbatasan Thailand.

Kerusuhan ini dilatarbelakangi oleh tuduhan kecurangan dalam pemilu yang berlangsung pada November 2020, meski tuduhan tersebut telah dibantah oleh komisi pemilu setempat, namun pihak militer memutuskan untuk merebut kekuasaan secara paksa.

BACA JUGA: Seruan Maut Warga Myanmar Mengerikan, Bikin Junta Militer Gemetar

Insiden ini disusul dengan maraknya aksi demonstrasi para warga sipil yang menolak kudeta, namun pihak militer membungkam para demonstran dengan kekerasan.

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 500 warga sipil tewas dalam aksi demonstrasi antikudeta.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co