GenPI.co - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin telah bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam kunjungan mendadak ke Kabul.
Pembicaraan pada hari Minggu (21/3/2021) terjadi pada saat yang penting bagi upaya untuk mencapai perdamaian di Afghanistan ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden meninjau rencananya untuk penarikan pasukan militer.
BACA JUGA: Putin Kendarai Tank, Biden Jatuh di Air Force One
Dalam sebuah pernyataan, istana kepresidenan AS mengatakan Austin dan Ghani membahas proses perdamaian dan kekhawatiran atas meningkatnya kekerasan.
“Kunjungan ini sangat membantu saya, dan akan menginformasikan partisipasi saya dalam tinjauan yang kami jalani di sini bersama (Biden),” ujar Austin dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (22/3/2021).
Sementara, menurut The Washington Post, Austin sebelumnya menyatakan bahwa pejabat senior AS ingin melihat akhir yang bertanggung jawab atas konflik ini dan transisi ke sesuatu yang lain.
"Akan selalu ada kekhawatiran tentang hal-hal dengan satu atau lain cara, tetapi saya pikir ada banyak energi yang difokuskan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk menghasilkan akhir yang bertanggung jawab dan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk perang," kata Austin.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Biden mengungkapkan bahwa akan sulit bagi AS untuk memenuhi tenggat waktu 1 Mei.
Namun, dia menambahkan bahwa jika batas waktu, yang diatur dalam kesepakatan antara pemerintahan Trump dan Taliban, diperpanjang, itu tidak akan lebih lama lagi.
BACA JUGA: Abu Sayyaf Menyerah, Filipina Bebaskan Sandera Warga Indonesia
Taliban juga telah memperingatkan konsekuensi jika AS gagal memenuhi tenggat waktu.
Suhail Shaheen, seorang anggota tim negosiasi Taliban, menerangkan jika pasukan AS tinggal setelah 1 Mei, itu akan menjadi semacam pelanggaran perjanjian. Pelanggaran itu tidak akan dari pihak kita… Pelanggaran mereka akan mendapat reaksi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News